Liputan6.com, Nunukan - Sejumlah daerah di Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Malaysia, penduduknya ternyata berkewarganegaraan ganda. Seperti di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, warganya memiliki dua identitas kewarganegaraan yakni Indonesia dan Malaysia.
"Diperkirakan separuh dari penduduk Kecamatan Krayan itu miliki kartu tanda penduduk (KTP) Indonesia dan Identity Card (IC) Malaysia," ujar Sekretaris Jenderal Adat Besar Dayak, Gat Kaleb di Nunukan. Hal serupa terjadi di Kecamatan Krayan Selatan.
Dua kecamatan ini berbatasan langsung dengan Negeri Sarawak, Malaysia, sehingga akses keluar masuknya sangat mudah.
Dilansir dari Antara, Minggu (17/5/2015), jumlah penduduk pada 2 kecamatan ini 18.000 jiwa. Diperkirakan 50 persen memiliki IC Malaysia. Kartu identitas sebagai warga negara Malaysia ini sangat mudah didapatkan warga, asalkan ada jaminan keluarga yang telah lebih dulu menjadi warga negara Malaysia.
Menurut Gat Kaleb, masyarakat di 2 kecamatan tersebut berupaya mendapatkan kewarganegaraan Malaysia agar lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang layak di negara itu. Sebab di daerahnya sendiri sangat sulit mendapatkan pekerjaan.
Umumnya setelah musim tanam, masyarakat di 2 kecamatan itu berbondong-bondong menyeberang ke Sarawak, Malaysia, mencari pekerjaan untuk biaya hidup dan biaya sekolah anak-anak mereka. Dengan berbekal IC Malaysia, mereka mudah mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Hampir separuhnya masyarakat Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan itu berkewarganegaraan ganda karena faktor ekonomi," jelas Gat Kaleb. Saat memasuki musim tanam, mereka kembali ke kampung halamannya di Indonesia.
Disebutkan juga, WNI yang berkewarganegaraan ganda tersebut hampir seluruhnya telah memiliki rumah di Sarawak.
Bahkan keluarga Gat Kaleb seperti paman, tante, dan seluruh sepupunya banyak yang telah tinggal dan menjadi warga negara Malaysia dengan kondisi kehidupan yang mapan. (Sun/Mut)
Warga di Perbatasan Nunukan-Malaysia Berkewarganegaraan Ganda
Separuh dari warga di dua kecamatan yang bersebelahan dengan Sarawak berkewarganegaraan ganda karena faktor ekonomi.
diperbarui 17 Mei 2015, 12:27 WIBTiang pancang Malaysia di wilayah RI dicat warna merah putih (Liputan6.com/Raden AMP)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perdebatan Usai, MK Putuskan Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan
Doa Khusus Ragnar Oratmangoen saat Umrah Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
Federal Oil Kembali Ungkap Peredaran Pelumas Palsu di Jawa Tengah
Timnas Indonesia Gagal Menang di 5 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Akui Mulai Rasakan Tekanan
3 Alasan Timnas Indonesia Keok dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Debat Terakhir Pilkada Jakarta, Momen Perang Narasi dan Fokus Substansi
Mengenal Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa, Penjaga Warisan Kesultanan Yogyakarta
Teror Suporter Timnas Indonesia Sempat Bikin Repot Jepang
Gempa Hari Ini Jumat 15 November 2024 Tiga Kali Guncang Cianjur dan Sukabumi
Timnas Indonesia Kalah dari Jepang, Erick Thohir: Saya Memohon Maaf
Koreografi Suporter Timnas Indonesia Getarkan Stadion Utama Gelora Bung Karno
Shin Tae-yong Ungkap Alasan Tak Masukkan Eliano Reijnders dalam Skuad Timnas Indonesia saat Hadapi Jepang dan China