Orangtua Siswa SMAN 3 Kecewa Kepsek Retno Dipecat

Milang mengungkapkan, selama menjabat Kepsek, Retno telah menegakkan aturan dan dinilai sebagai orang yang bersih dan jujur.

oleh Oscar Ferri diperbarui 17 Mei 2015, 12:57 WIB
Retno Listyarti (kanan) di temani sejumlah guru membawa spanduk yang mendukungnya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (10/3/2015). Retno Listyarti diperiksa terkait laporan orangtua murid SMAN 3 Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Poernama resmi memecat Retno Listyarti dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 3 Jakarta. Gubernur yang akrab disapa Ahok itu memecat Retno lantaran tidak berada di sekolahnya saat Ujian Nasional (UN) hari pertama berlangsung.

Terkait pemecatan itu, sejumlah orang tua siswa menyatakan kecewa. Yaltini misalnya. Dia mengatakan, Retno merupakan sosok yang melayani dan melindungi peserta didik.

"Ibu Retno Kepsek‎ yang melayani dan sungguh-sungguh melindungi peserta didik," kata Yaltini di Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/5/2015).

Hal sama diutarakan Milang. Dia mengungkapkan, selama menjabat Kepsek, Retno telah menegakkan aturan. Retno juga dinilai sebagai orang yang bersih dan jujur. "Dia juga antikorupsi," ujar Milang.

Dini menambahkan, Retno merupakan tipe guru yang bisa mengeluarkan kemampuan peserta didik secara optimal. "Dia tahu bagaimana harus memperlakukan anak-anak untuk mengoptimalkan potensinya," ujar Dini.

Gubernur Ahok resmi memecat Retno Listyarti dari jabatannya sebagai Kepala sekolah SMAN 3 Jakarta karena dianggap lebih mementingkan wawancara dengan stasiun TV, ketimbang mendampingi anak didiknya menghadapi Ujian Nasional pada Senin 13 April 2015.

Saat pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat itu, Retno tidak ada di sekolahnya. Dia berada di SMAN 2 Jakarta untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, yang meninjau UN di sekolah kawasan Olimo, Jakarta Barat.

Retno juga melayani permintaan wawancara langsung sebuah stasiun televisi swasta di sekolah itu. Ia beralasan, berada di SMAN 2 Jakarta untuk menyambut Jokowi dan Anies dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI). Hal ini membuat Ahok berang.

"Dia tulis pada saya, saya tiba kembali pukul 07.26 WIB. 07.30 WIB teng sudah mulai. Anak-anak jam 07.00 WIB sudah masuk, sudah ngisi-ngisi. Apakah begitu penting wawancara TV?" ujar Ahok. (Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya