Liputan6.com, Bogor - Dengan tangan diiinfus dan kondisi fisik yang masih lemah, Hanum Khaleda terlihat serius mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang digelar serentak hari ini.
Siswi kelas VI SDN Bantarjati 9 Kota Bogor, Jawa Barat, tersebut terpaksa mengikuti UN dalam kondisi seperti itu karena tengah dirawat di rumah sakit. Hanum masuk RS Mulia Kota Bogor sejak Rabu 13 Mei 2015.
Ia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami demam tinggi. Berdasarkan hasil diagnosa dokter, murid SD itu ternyata terserang demam berdarah dengue (DBD).
"Trombosit darahnya menurun sampai 156 waktu pertama kali ke rumah sakit, namun sekarang sudah membaik lagi. Namun badannya masih lemah," ungkap ibunya, Herlina, di RS Mulia, Senin (18/5/2015).
Herlina berharap anaknya bisa terus mengikuti UN hingga selesai. Apalagi Hanum bersikeras ingin mengikuti UN. "Saya berterima kasih kepada Dinas Pendidikan karena sudah memfasilitasi anak saya bisa ujian," jelas dia.
Ketua komite sekolah SDN Bantarjati 9 Syaiful Apriyadi mengatakan, kondisi seperti Hanum memang sesuatu yang tidak disengaja. Untuk itu pihak sekolah mendukung Hanum untuk bisa mendapatkan hak pendidikannya.
"Ia (Hanum) sudah mengikuti try out 1 sampai 3 dan Alhamdulilah hasilnya bagus. Tapi kena demam berdarah akhirnya Hanum harus ikut UN di rumah sakit," jelas Syaiful.
Dia menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan supaya Hanum bisa ikut ujian sekolah.
Untuk tahun ini, di Kota Bogor tercatat 272 Sekolah Dasar menyelenggarakan UN. "Jumlah peserta ujian untuk SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) ada 19.801 siswa. Jumlah tersebut bisa saja menyusut jika ada pengurangan peserta ujian sakit atau hal lain," jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman.
UN hari pertama menguji mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan jumlah soal 50, Selasa besok UN Matematika sebanyak 40 soal, dan hari terakhir akan diujikan Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 40 soal.
Edgar mengatakan, penyelenggaraan UN tingkat SD memiliki tingkatan emosional serta respons berbeda dibandingkan dengan siswa SMP atau SMA. Harus ada pendekatan khusus pada siswa agar mereka tidak merasa takut atau beban mental yang berlebihan.
"Kami pun meminta orangtua selalu melakukan pembimbingan dan pendampingan kepada anaknya untuk lebih tenang dalam mengikuti ujian," pungkas Edgar. (Sun/Yus)
Terserang DBD, Siswi SD di Bogor Jalani UN di Rumah Sakit
Herlina berharap anaknya bisa terus mengikuti UN hingga selesai.
diperbarui 18 Mei 2015, 10:46 WIBSiswi SD di Bogor ikut Ujian Nasional di rumah sakit (Liputan6.com/Bima Firmansyah)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo Bangun 3 Juta Rumah di Tanah BUMN hingga Koruptor, Cicilan KPR Bakal Ringan?
BBTN Luncurkan Kartu Debit Baru, Apa Saja Keuntungannya?
Sistem Transmisi Adalah: Komponen, Jenis, dan Cara Kerja Lengkap
Cara Mengatasi AC Berisik: Panduan Lengkap Mengembalikan Ketenangan Ruangan
VIDEO: Gibran Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang
Ketika Seskab Teddy Perkenalkan Diri ke Joe Biden: Nice to Meet You
Potensi Kevin Diks: Bek Tangguh yang Bisa Jadi Penentu dalam Laga Timnas Indonesia vs Jepang
60 Kata-Kata Perpustakaan yang Bijaksana dan Keren, Ajak untuk Gemar Membaca
Model Baju Batik Wanita 2025, Bikin Kamu Terlihat Cantik dan Elegan
Tiga Hal yang Jadi Kekhawatiran Kiper Jepang Terhadap Timnas Indonesia, Apa Saja?
Wamildan Tsani Panjaitan Resmi Jabat Dirut Garuda Indonesia
Panduan Lengkap Seputar Mencuci Bantal, Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan