Produsen Lokal Minta Porsi Lebih Besar dalam Proyek 35 Ribu MW

Hambatan produsen lokal untuk memenuhi kebutuhan proyek kelistrikan di dalam negeri adalah turbin yang dibangun memiliki kapasitas besar.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Mei 2015, 14:45 WIB
Krisis listrik ini terjadi lebih cepat karena terlambatnya lima pembangkit berkapasitas total 6.000 megawatt (MW). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen peralatan listrik dalam negeri meminta pemerintah untuk lebih banyak melibatkan produk alat listrik dalam negeri dalam proyek 35 ribu megawatt (MW).

Ketua Umum Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI), Karnadi Kuistono mengatakan, selama ini banyak proyek pembangkit listrik yang masih menggunakan peralatan listrik impor.

"Kami harapkan produk Indonesia lebih berperan membangun sistem kelistrikan di Indonesai. Banyak proyek kelistrikan yang masih dibawa oleh investor secara paket. Akibatnya produsen dalam negeri belum berperan," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (18/5/2015).

Dia menjelaskan, produsen di dalam negeri telah mampu memproduksi berbagai macam peralatan kelistrikan seperti generator, trafo, panel listrik, motor listrik sampai aksesoris listrik.

"Beberapa proyek kelistrikan bukan dimonopoli PLN tapi swasta. Selain turbin harus dilengkapi peralatan listrikan sebagai proteksi, trafo untuk menurunkan dari tegangan tinggi ke rendah," lanjutnya.

Karnadi mengungkapkan, yang menjadi hambatan bagi produsen lokal untuk memenuhi kebutuhan proyek kelistrikan di dalam negeri lantaran turbin yang dibangun memiliki kapasitas yang besar. Sedangkan peralatan yang diproduksi baru bisa digunakan untuk turbin berkapasitas 10 ribu MW ke bawah.

"Kalau pembangkit terlalu besar kita tidak bisa. Kalau kapasitasnya lebih kecil misalnya pembuat turbin di bawah 10 ribu MW itu bisa, tapi yang seperti itu sedikit sekali. Proyek yang 35 ribu MW itu turbinnya yang 50 MW," kata dia.

Untuk mengatasinya, Karnadi meminta pemerintah untuk membagi pembangunan proyek listrik 35 ribu MW dengan skala yang lebih kecil sehingga peralatan kelistrikannya bisa dipenuhi dari dalam negeri.

"Kalau di desa-desa terpencil jangan dibuat yang besar, tapi dibagi-bagi. Kalau berpikir dari segi efisiensi memang murah kalau yang besar. Tapi tugas kita juga kan untuk menumbuhkan indusri dalam negeri," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya