Sekolah Rusak, Siswa SD di Sampang Ikuti UN di Teras Rumah Warga

Mulai hari ini hingga 3 hari ke depan, murid-murid SD dan Madrasah Ibtidaiyah di seluruh Indonesia mengikuti Ujian Nasional.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Mei 2015, 14:35 WIB
Mulai hari ini hingga 3 hari ke depan, murid-murid SD dan Madrasah Ibtidaiah di seluruh Indonesia mengikuti Ujian Nasional.

Liputan6.com, Sleman - Meski Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar (SD) baru dimulai pada jam 08.00 WIB, para siswa SDIT Salsabila Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diminta datang sejak pukul 06.30 WIB. Ini karena sebelum mengerjakan ujian, mereka mengikuti salat dhuha dan doa bersama, memohon dimudahkan dalam menjawab soal-soal ujian.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (18/5/2015), usai doa bersama mereka diberi makanan tambahan dan susu, agar lebih berkonsentrasi melaksanakan UN.

Di Sampang, Jawa Timur, karena gedung sekolah sudah diratakan dengan tanah akibat rusak parah, murid-murid SDN Kotah 2, Kecamatan Jrengik terpaksa mengerjakan UN di teras rumah warga. Meski ujian tidak di tempat semestinya, mereka optimistis bisa meraih nilai bagus sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan.

Di Bogor, Jawa Barat, karena terjangkit demam berdarah, Sanum Khaleda, murid SDN Bantarjati 9, terpaksa mengikuti UN di ruang perawatan sebuah rumah sakit. Dengan tangan diinfus, Hanum tetap berusaha mengerjakan soal-soal ujian sebaik mungkin di bawah pengawasan petugas dari dinas pendidikan Kota Bogor.

Sementara di Solo, Jawa Tengah, siswa-siswi berkebutuhan khusus Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) mengikuti UN SD dengan perlakukan khusus. Mereka dibantu pengawas yang juga bertugas membantu mereka memahamai soal ujian.Ujian Nasional di YPAC dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu bagi anak penyandang tunadaksa dengan intelejensi normal dan ujian untuk anak tunadaksa dengan intelejensi dibawah rata-rata (Dan/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya