JK: Perluasan Bandara Syamsudin Noor Tingkatkan Ekonomi Daerah

Wapres JK mencontohkan, pengembangan bandara di sejumlah daerah dapat memenuhi target pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Mei 2015, 15:45 WIB
Wapres Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, pengembangan bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) bakal berdampak positif untuk ekonomi daerah.

"Di transportasi nasional ada 2 fungsi utama ialah pelancar ekonomi kita. Dengan lancar, ekonomi lebih cepat dan lebih efisien. Kedua, mempererat dan perbaiki hubungan kebangsaan kita. Kita saling kunjungi, jalin kekeluargaan, orang mudah bergerak sehingga begitu pentingnya," kata JK, Senin (18/5/2015).

JK menjanjikan bandara ini akan memiliki kapasitas dua kali lipat dibanding sebelumnya. Ia menuturkan semakin luas bandara, maka pertumbuhan ekonomi makin cepat terjadi.

JK mencontohkan bandara-bandara di Makassar, Medan, dan Bali berhasil memenuhi target pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun. Ia juga menyampaikan dalam perluasan ini, akan dibangun bandara yang lebih modern, nyaman, dan aman.

"Ini lebih efisien dan gampang dipelihara, gampang bila diubah. Tentu hal yang penting kita cermati tiap pembangunan bandara karena ada dampak ekonomi, dampak bisnis lokal, kesatuan, dan pintu gerbang daerah," tutur dia.

Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Arifin menambahkan perluasan Bandara Syamsudin Noor sudah mendesak karena daya tampung sudah tidak seimbang.

Berdasarkan data dari Angkasa Pura I jumlah penumpang berangkat dan datang pada 2014 sudah mencapai 3,6 juta orang, dan jumlah pesawat datang-berangkat lebih dari 30 ribu pesawat.

"Memang dinilai sudah saatnya Bandara Syamsudin Noor dikembangkan. ‎Dengan groundbreaking ini harapan Kalsel miliki bandara megah dan indah akan segera terealisasi. Tentunya bagi masyarakat Kalsel akan sangat berbahagia kalau bandara ini sudah selesai dibangun," ujar Rudy.

Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo menuturkan melalui pengembangan ini, kapasitas terminal akan meningkat menjadi 10 juta penumpang per tahun, dengan luas terminal 125 ribu m2.

Investasi perluasan ini sebesar Rp 2,3 triliun untuk proyek pengembangan ini. Dalam masterplan, paket pembangunan terdiri dari pekerjaan gedung terminal dan pekerjaan non terminal yang diperkirakan selesai pada 2017.

Seperti diketahui, JK meresmikan ground breaking atau pemancangan tiang perdana dari perluasan Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada hari ini.  (Silvanus A/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya