Liputan6.com, Jakarta - Fakta baru terkuak dari kasus penelantaran 5 anak oleh orangtua kandungnya sendiri, pasangan suami istri UP dan NS, yang terjadi di kawasan perumahan Citra Gran, Cibubur, Jawa Barat.
Ternyata kelahiran 2 anak pertama yang lahir kembar dan kini sudah berusia 10 tahun, L dan C, tidak diinginkan oleh orangtuanya.
Hal itu disampaikan Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait saat mengunjungi 5 anak terlantar tersebut di Safe House SOS Cibubur bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise.
"Itu yang kembar kelahirannya tidak diinginkan oleh orangtuanya, terutama ibunya. Makanya dititipkan ke mertuanya," ungkap Arist di Cibubur, Senin (18/5/2015).
Berdasarkan cerita yang didengarkan Arist dari keluarga UP dan NS, setelah dilahirkan dua putri kembar itu langsung diserahkan ke kakek neneknya.
"Dirawat sama neneknya yang usianya sudah 70 tahun sejak mereka lahir. Namun ketika dikembalikan, hubungan keluarga menjadi terputus dan mereka dilarang mengunjungi rumah di kompleks Citra Gran," beber Arist.
Kenyataan ini menggugah Arist untuk mencabut hak asuh UP dan NS dan mengalihkan hak asuh anak-anak keduanya ke keluarga besar mereka. Arist mengupayakan hal itu bisa dilakukan, agar kelima anak tersebut tidak lagi bersama orangtuanya yang dinilai memiliki perilaku menyimpang.
"Kita berusaha untuk carikan extended family. Kita berharap bisa dengan keluarga terdekat. Namun itu harus memenuhi syarat juga. Mulai dari pendidikan hingga kehidupan ekonominya," tutup Arist.
Orangtua kelima anak terlantar itu telah digelandang ke Polda Metro Jaya dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemilikan dan penggunaan narkoba jenis sabu. Diduga pasangan suami istri, UP dan NS, menelantarkan ke-5 anaknya karena pengaruh narkoba. (Sun/Yus)
Fakta Pilu di Balik Penelantaran 5 Anak di Cibubur oleh Orangtua
Ternyata kelahiran 2 anak pertama yang lahir kembar dan kini sudah berusia 10 tahun, L dan C, tidak diinginkan oleh orangtuanya.
diperbarui 18 Mei 2015, 18:55 WIBHimpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Bali menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak usia dini kepada guru PAUD
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
41 Quote Senja Lucu yang Menghibur dan Menyegarkan Pikiran
Hadir di Squid Game: Red Light Green Light, Rizky Ridho Bagika Pengalamannya dari Bermain di Lapangan hingga Berpartisipasi dalam Tantangan
350 Quote Senin Pagi untuk Membakar Semangat Awal Pekan
Kabar Gembira Bun! Harga Minyak Goreng MinyaKita Turun
Libur Nataru, 380 Ribu Tiket Kereta dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen Masih Tersedia
Cara Merebus Usus Ayam Agar Mengembang dan Tidak Bau
Rekor Baru, Transaksi Kripto Setor Pajak Rp 979 Miliar ke Negara
225 Quote Seni yang Menginspirasi untuk Seniman dan Pecinta Seni
15 Resep Masakan Simple, Mudah, dan Murah, Simak Panduan Lengkap untuk Pemula
Jangan Jadikan Harta di Hati, Cukup di Tangan Saja.. Begini Cara Mendapat Kebahagiaan Sejati Kata Buya Yahya
VIDEO: Rusuh! Buruh Pelabuhan dan Penumpang Kapal Saling Lempar
Film Lagu Cinta untuk Mama Gelar Special Screening di Hari Ibu, Didedikasikan untuk Para Wanita Tanguh