Liputan6.com, Kuala Lumpur - CIMB Group Holdings Berhad dan PT CIMB Niaga Tbk menawarkan kepada para karyawan di Malaysia dan Indonesia pensiun dini melalui program Mutual Separation Scheme (MSS). Langkah tersebut dilakukan CIMB Group dan CIMB Niaga agar struktur biaya operasional perusahaan bisa lebih efisien.
Chief Executive Officer CIMB Group, Tengku Dato' Zafrul Aziz bin Tengku Abdul Aziz menjelaskan, skema pensiun dini ini ditawarkan kepada karyawan tanpa ada paksaan dari perusahaan dan bisa diambil secara sukarela oleh para karyawan.
"Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi di seluruh bagian. Hal ini konsisten dengan rencana perolehan ROE dan cost to income yang telah digariskan oleh perusahaan," jelasnya seperti dikutip dalam laman Cimb.com, Selasa (19/5/2015).
Ia melanjutkan, beberapa karyawan CIMB Group di Malaysia dan CIMB Niaga di Indonesia telah menanyakan mengenai skema pensiun dini tersebut. Hal tersebut membuktikan tidak adanya tekanan dari pihak perusahaan.
Program Mutual Separation Scheme tersebut telah mendapat dukungan dari dewan komisaris dan juga dewan direksi dari CIMB Niaga.
Sejauh ini, Zafrul melanjutkan, dewan komisaris dan direksi CIMB Niaga juga telah memutuskan untuk mengadopsi program Mutual Separation Scheme dan menawarkan kepada para karyawan di Indonesia karena memang langkah tersebut sesuai dengan strategi operasional perusahaan.
Langkah seperti ini pernah ditawarkan kepada para karyawan saat Bank Niaga merger dengan Bank Lippo tujuh tahun lalu.
Batas waktu karyawan bisa mengambil Program Mutual Separation Scheme ini hingga 29 Mei 2015. Karyawan yang ikut serta dalam program ini akan menerima paket renumerasi sesuai dengan jabatan dan masa kerja.
Advertisement
Selain itu, karyawan yang mengambil tawaran pensiun dini juga masih akan mendapat tunjangan kesehatan selama tiga tahun ke depan dan harus menurunkan ketrampilan kepada karyawan yang menggantikannya.
Untuk diketahui, pada kuartal I 2015 kemarin, CIMB Niaga membukukan laba bersih sebesar Rp 83 miliar, turun 92,4 persen jika dibanding dengan perolehan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,09 triliun. (Gdn/Nrm)