Ekspansi Bisnis, Antam Bidik Pasar Luar Negeri

Selain Malaysia, Antam juga mengincar pasar Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan India.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Mei 2015, 16:06 WIB
Petugas menunjukkan imitasi emas di Unit Bisnis Logam Mulia PT. Antam di Jakarta, Kamis (7/10). Harga emas sempat mencatat rekor baru di 1.356,50 dolar AS per ons.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui unit usaha Logam Mulia berencana untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan membidik pasar luar negeri.  Untuk tahap awal, Antam mengincar 5 negara untuk memasarkan emas batangannya.

Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan, pasar luar negeri yang sedang dijajaki Logam Mulia adalah Malaysia. Pasalnya, negara tetangga tersebut memiliki budaya yang sama dengan Indonesia dalam berinvestasi. Sebagian besar warga Malaysia tertarik berinvestasi secara konvensional dengan menyimpan emas batangan.

"Untuk pasar emas di luar negeri, kami sedang menjajaki Malaysia. Kami melakukan penjajakan dalam pengembangan Butik Logam Mulia ke negara yang mempunayi budaya konsumsi emas besar. Malaysia menyukai itu," kata Tedy, di Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Ia menambahkan, untuk ekspansi ke Malaysia, Logam Mulia masih mempertimbangkan pajak yang dibebankan untuk masuk negara tersebut, karena masih tergolong tinggi. "Kami sedang evaluasi apakah pajak bisa membuat harga menjadi mahal atau tidak," tuturnya.

Selain Malaysia, Antam juga mengincar pasar Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan India. Khusus untuk India, Antam tertarik untuk menjual Emas di negara tersebut karena pajak yang dikenakan termasuk ringan."Untuk India sudah masuk, ada perlakukan pajak yang ringan di sana. Negara yang meringankan margin Kami," tuturnya.

Untuk diketahui, Antam mencatatkan penjualan emas mencapai 3.792 kilogram (kg) dengan nilai Rp 1,94 triliun di dengan kuartal I 2015. Tedy mengatakan, angka penjualan ini mencapai 38 persen dari target penjualan 2015 sebesar 9.963 kg. Komoditas emas menjadi kontributor terbesar total penjualan di kuartal pertama, yakni sebesar 68 persen.

"Kontribusi penjualan emas mencapai 68 persen senilai Rp 1,94 triliun," katanya.

Adapun produksi emas Antam pada kuartal I 2015 mencapai 541 kg. Angka produksi tersebut naik 6 persen dibanding kuartal I 2014. Sedangkan penjualan emas kuartal 2015 mencapai 3.792 kg atau naik 63 persen dibanding kuartal I 2015. Kenaikan produksi emas ini dikatakan seiring dengan peningkatan produksi tambang emas di Pongkor.

Sampai kuartal I 2015, nilai penjualan bersih tak diaudit Antam mencapai Rp 2,87 trilian, naik 25 persen dibanding kuartal I 2014. "Hal tersebut didukung oleh peningkatan penjualan emas kuartal I 2015," pungkasnya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya