Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) demi meningkatkan keunggulan dalam pembangunan infrastruktur fiber optic, Telkom berperan aktif dan mendukung penuh program`Fiber to The Home` lewat ajang FTTH Conference and Exhibition 2015, Rabu (20/5/2015).
Acara yang dihadiri lebih dari 200 perusahaan dan 40 perwakilan pemerintahan dari berbagai negara tersebut merupakan ajang pertemuan para eksekutif dalam lingkup internasional, khususnya di kawasan Asia Pasifik yang terlibat dalam pembangunan dan pengembangan Fiber to The Home (FTTH).
Advertisement
FTTH sendiri adalah istilah infrastruktur telekomunikasi yang menggunakan teknologi fiber optic yang terkoneksi sampai ke rumah pelanggan. Dalam kesempatan FTTH Conference and Exhibition 2015 Asia Pacific kali ini, Telkom Indonesia mengedepankan layanan IndiHome Fiber sebagai tuan rumah.
Acara ini juga menghadirkan konferensi, diskusi panel serta studi kasus terkait FTTH yang melibatkan lebih dari 50 pembicara dari seluruh dunia.
Para pembicara tersebut tentunya berasal dari operator telekomunikasi terkemuka di Asia Pasifik, (NTT, China Unicom, Telkom Indonesia, PCCW, Telekom Malaysia dan lainnya), industri perangkat telekomunikasi (Huawei, Fujikura, Fiber Optics NQ dan lainnya), Microsoft, Akamai, Kementrian Komunikasi dan Informasi serta berbagai lembaga dan instansi lainnya.
Selain konferensi, acara ini juga menggelar pameran yang diikuti oleh beberapa perusahaan yang terlibat dalam pengembangan FTTH dari beberapa negara.
Dian Rachmawan, Direktur Consumer Service Telkom menjelaskan bahwa lewat ajang ini, para pengunjung akan melihat komitmen Telkom yang disampaikan melalui presentasi "The Rise of The King of Digital."
Selain itu para pengunjung akan dapat melihat booth IndiHome sesuai dengan premise fiber optic yang ditawarkan.
"Pengunjung dapat menyaksikan bagaimana usaha yang dilakukan Telkom dalam mewujudkan komitmennya mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat dalam mendapatkan akses ke layanan broadband di indonesia," ujar Dian.
(jek/isk)