Rencana Ahok untuk Masa Depan PKL Lenggang Jakarta

Ahok mengatakan, bila hasil penjualan di Lenggang Jakarta mencapai target, PKL bisa membuka kios di mall atau food court lain.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Mei 2015, 12:46 WIB
Pedagang merapikan dagangannya di lokasi relokasi PKL Monas di Food & Culture Park Lenggang Jakarta, Lapangan parkir IRTI Monas, Jakarta, Kamis (14/5/2015). Rencananya Gubernur Basuki akan meresmikan tempat tersebut awal Juni. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menertibkan para pedagang kaki lima (PKL), Gubernur DKI Jakarta Ahok dan jajarannya membangun program Lenggang Jakarta di kawasan Monas. Lenggang Jakarta bakal menjadi lokasi percontohan penataan PKL.

Namun Ahok tidak ingin kios-kios ini dikuasai seperti yang terjadi dulu. Dulu, kata dia, banyak PKL tak tertampung lantaran kios yang disediakan pemerintah justru dikuasai satu pihak yang kemudian disewakan dengan harga tinggi.

"Selama ini ada yang kuasai 10, sudah kagak bisa masak, kagak laku, nyewain ke orang. Jadi orang yang datang di sini keuntungannya dipotong habis dari si penyewa. Saya nggak mau," ujar pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini di lapangan IRTI, Monas, Rabu (20/5/2015).

Pembangunan Lenggang Jakarta dengan konsep food court ini, ucap dia, digunakan sebagai inkubator bagi para pedagang. Bila hasil penjualan di lokasi ini mencapai target, mereka bisa membuka kios di mall atau food court lain. Selain memutar keuntungan itu, pemerintah juga akan meminjamkan modal hingga Rp 100 juta.

"Misalnya si A sudah maju, kita targetin untung Rp 12 juta, dia pakai tempat kami, berani nggak kasih dia kredit Rp 100 juta untuk anaknya, menantunya, cucu, cicitnya, usaha tempat lain? Berani saya. Kenapa? Jaminannya apa? Tempat usahanya, orang yang waras nggak mau disita tempat usahanya kan saya yang kontrol di tempat dagang," jelas dia.

Bila si pedagang tidak bisa membayar, Ahok akan menawarkan pada orang lain yang berminat berjualan di lokasi itu. Tentu dengan berani membayar utang dari pedagang sebelumnya.

"Ini yang membuat perekonomian maju. Saya tidak mau orang Jakarta dilatih jadi kuli pabrik untuk gaji UMP. Kamu harus ada usaha di atas Rp 6-7 juta. Kalau gitu dia bisa nggak beli rumah di pinggiran kota naik kereta api? Bisa. Nah ini yang mau kita kejar," ucap dia.

Uji Coba

Bila konsep ini berhasil dijalankan di Monas, Ahok akan membangun konsep serupa di beberapa lokasi seperti waduk dan taman. Banyaknya warga yang berminat menggunakan kios ini membuat persaingan semakin ketat.

"Kita mau bikin waduk banyak, taman banyak jadi tempat-tempat ini yang mau kita lakukan. Setelah tempat ini berhasil saya mau uji coba di Situ Babakan. Jadi kita undi. Jadi betul-betul keras ini," pungkas dia.

Lenggang Jakarta dibangun khusus untuk para PKL yang telah dilatih sebelumnya. Sehingga nanti tidak ada lagi PKL yang berkeliaran di sekitaran Monas.

Mereka bebas menjajakan dagangannya untuk satu jenis makanan atau minuman. Yang sedikit berbeda dengan food court lainnya, semua pembayaran di Lenggang Jakarta menggunakan e-money, tidak lagi dengan cara tunai.

Lokasi Lenggang Jakarta berada di sisi Selatan Monas atau di samping area Parkir IRTI Monas. Lenggang Jakarta baru akan diresmikan Jumat 22 Mei 2015. (Ndy/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya