Kampus Paksa Mahasiswi Kedokteran Jadi Relawan USG Transvaginal

Kejadian ini dialami dua mahasiswi dari Florida yang harus menjadi relawan selama berminggu-minggu di kampusnya di Valencia College.

oleh Melly Febrida diperbarui 20 Mei 2015, 21:00 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Mahasiswi kedokteran tentu biasa melakukan praktik di kampusnya. Tapi, ini benar-benar tak masuk akal jika mahasiswi harus menjadi relawan USG transvaginal. Kejadian itu dialami dua mahasiswi dari Florida yang harus menjadi relawan selama berminggu-minggu di kampusnya di Valencia College.

Keduanya mengaku harus sukarela menjadi objek untuk USG transvaginal oleh teman sekelasnya hingga berulang kali. Parahnya, ketua program sonografi mengatakan jika mereka menolak maka harus mencari sekolah lain.

Tak terima dengan perlakuan kampus, keduanya mengajukan gugatan ke pengadilan federal seperti dilapotkan Washingtonpost, Rabu (20/5/2015).

Dua mahasiswi Valencia itu mengklaim mereka dipaksa untuk tunduk untuk diperiksa dengan USG transvaginal ke bagian pribadi mereka. Rupanya, itu wajib untuk mahasiswi perempuan jika ingin lulus.

Para siswi itu harus membuka pakaian di kamar mandi dan berjalan ke kelas dengan mengenakan handuk. Yang paling buruk, beberapa mahasiswi yang melakukan USG transvaginal diberikan pelumasan dan rangsangan seksual agar prosedur berjalan baik. Dan saat praktik, profesor ada di kursi barisan depan.

Sementara, pihak Valencia College mengaku bahwa penggunaan relawan, termasuk sesama mahasiswi untuk pelatihan sonografi medis adalah praktik yang diterima secara nasional. Program sonografi Valencia dengan USG transvaginal untuk tujuan pendidikan, termasuk partisipasi sukarela dan pengawasan profesional oleh fakultas dalam lingkungan laboratorium yang terkendali.

"Meskipun demikian, kami terus meninjau praktek ini dan lain-lainnya untuk memastikan bahwa mereka efektif dan sesuai untuk lingkungan belajar," tulis pihak kampus dalam rilisnya seperti dikutip Refinery29.

Menurut alumni, Valencia telah berhenti menggunakan relawan mahasiswi setelah sekolah mendengar dari pengacara mereka.

Ultrasound (USG) transvaginal melibatkan alat seperti tongkat yang oleh petugas medis dimasukkan ke dalam vagina wanita. Alat ini efektif untuk memeriksa kehamilan dan untuk masalah medis. Tetapi, USG tersebut juga mengganggu dan berpotensi membuat tidak nyaman atau menyakitkan, dan itu bisa memicu korban kekerasan seksual.

Pada tahun 2012, Gubernur Virginia Bob McDonnell mencoba mewajibkan semua wanita yang ingin aborsi untuk menjalani USG transvaginal, bahkan jika itu tidak dibutuhkan secara medis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya