JK: Pemerintah Fokus Rawat dan Obati Pengungsi Rohingya

Soal dana pun bukan masalah bagi Indonesia. JK mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang mampu menanggung para pengungsi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 21 Mei 2015, 06:37 WIB
Jusuf Kalla (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Terkatung-katung di laut lepas hampir berbulan-bulan tanpa makan dan minum, membuat kondisi kesehatan para pengungsi Rohingya asal Myanmar dan pengungsi Bangladesh kurang baik. Pemerintah Indonesia pun turun tangan untuk mengobati mereka.

"Mereka datang, di laut selama sebulan dan kurang makan, tapi kita terima dengan baik, kita rawat dan obati," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

JK juga menjamin para pengungsi akan ditampung selama 1 tahun oleh pemerintah Indonesia. Namun, peran Indonesia akan lebih besar bila diikuti dengan kerja sama internasional. Ini bisa berupa jaminan, setelah satu tahun menangani para pengungsi, mereka dikembalikan ke negara asalnya.

"Jadi nanti contohnya pengungsi Bangladesh itu harus kembali karena dia pengungsi ekonomi bukan gara-gara tekanan politik. Tapi yang betul-betul kena masalah kemanusiaan kita tampung, kita usahakan di mana mereka dicarikan negara yang cocok," tegas JK.

Ketua Palang Merah Indonesia ini juga meng‎atakan penerimaan berlandaskan pada Pancasila, terutama sila kedua. Selain itu, apa yang dilakukan merupakan balas budi terhadap dunia internasional. Saat Aceh terkena bencana tsunami, pihak internasional datang membantu.

Soal dana pun bukan masalah bagi Indonesia. JK mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang mampu menanggung para pengungsi.

Sementara Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, pemerintah daerah mendapat instruksi untuk mengobati kesehatan para pengungsi. Tenaga medis pun dikerahkan untuk merawat dan mengembalikan fisik mereka ke kondisi semula.

"Kita akan tanggulangi, penyakit yang mereka derita itu gatal-gatal dan sebagainya," kata Zaini. (Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya