Liputan6.com, London - Karbohidrat kerap dijauhi karena dianggap sebagai penyebab kegemukan dan obesitas. Namun, pada sejumlah individu, seberapa banyak pun karbohidrat yang masuk ke tubuh tetap tidak membuat dia gemuk. Apa rahasianya?
Rupanya keadaan ini terkait dengan air liur. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics pada Maret 2014, peneliti dari Imperial College London melihat hubungan erat antara berat badan dengan gen AMY1 yang bertanggung jawab menghadirkan enzim air liur (saliva amilase).
Advertisement
Jumlah gen AMY1 di masing-masing orang akan berbeda-beda. Semakin banyak jumlahnya, semakin baik orang itu mencerna karbohidrat di usus yang membuat dia tidak mudah gemuk. Dengan kata lain, semakin sedikit jumlah gen AMY1 di tubuh kita, semakin besar pula risiko kita mengidap obesitas.
"Saya pikir ini adalah penemuan penting, karena dapat menunjukkan bagaimana tubuh kita dalam mencerna pati, serta bagaimana usus dalam mencerna karbohidrat kompleks menjadi faktor penting terjadinya obesitas," kata Chair Genomic Health dari Imperial College London, Profesor Philippe Frogul dikutip Health 24 pada Kamis (21/5/2015).
Philippe melanjutkan, tingkatan saliva amilase juga dapat mengubah selera makan seseorang. Orang dengan saliva amilase yang rendah menganggap pati memiliki rasa creamy yang membuat makanan itu jadi lebih menarik. Sehingga mendorong seseorang untuk makan karbohidrat dalam jumlah banyak, yang mendorong terjadinya obesitas.