Mundur dari Kandidat Presiden FIFA Demi Depak Blatter

Michael van Praag mundur dan memberikan dukungannya kepada Pangeran Ali Bin Al Hussein untuk menjadi Presiden FIFA periode 2015-2020.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Mei 2015, 19:43 WIB
Sepp Blatter Piala Dunia Wanita (FIFA.com)

Liputan6.com, Amsterdam - Presiden KNVB, Michael van Praag, memilih mundur dari pencalonan sebagai Presiden FIFA untuk periode 2015-2020. Van Praag memutuskan untuk mengalihkan dukungan kepada Pangeran Ali Bin Al Hussein dari Yordania, yang juga salah satu kandidat Presiden FIFA.

Hanya delapan hari jelang pemilihan Presiden FIFA, Van Praag merasa Pangeran Ali lebih punya peluang untuk mengalahkan Sepp Blatter, sebagai Presiden FIFA petahana. Dengan mundurnya van Praag, berarti kandidat untuk Presiden FIFA menyisakan tiga orang yakni Sepp Blatter, Pangeran Ali, dan Luis Figo. 

Michael van Praag (JOE KLAMAR / AFP)

"Michael van Praag telah memutuskan setelah melakukan pertimbangan dengan pemilik suara dan pihak ketiga, dia memilih mundur dari kandidat untuk pencalonan sebagai Presiden FIFA. Sekarang, dia akan mendukung Pangeran Ali Al Hussein," tulis pernyataan yang dikeluarkan KNVB.

"Penjelasan tentang keputusan tersebut akan dihelat pada konferensi pers di Amsterdam, Belanda. Michael van Praag akan memberikan penjelas tentang keputusannya dan Pangeran Ali Bin Al Hussein juga akan berbicara," sambung pernyataan itu. 

Pemain legendaris Inter Milan dan Portugal Luis Figo tiba di markas besar FIFA di Zurich, Swiss, 2 Desember 2010, jelang penetapan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.AFP PHOTO/PHILIPPE DESMAZES

Keputusan Van Praag mundur menyiratkan adanya niat bersama untuk bersaing dengan Blatter yang sudah menjabat sebagai Presiden FIFA sejak 1998. Van Praag berharap dukungannya kepada Pangeran Ali Al Hussein akan bisa mengalahkan Blatter, yang dianggap sudah terlalu lama memimpin induk organisasi sepak bola dunia itu.

Bila Blatter kembali terpilih, maka ini akan menjadi periode kelima dia memimpin FIFA. Belakangan, banyak keputusan besar yang tak populer dibuat oleh FIFA di bawah kepemimpinan Blatter, termasuk penunjukkan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar untuk Piala Dunia 2022. 

Baca juga: 

Madrid Tukar Guling Pemain Ini untuk Dapatkan De Gea

Van Gaal Berhasrat Boyong Bintang Piala Dunia 2014

Gara-gara Casillas, De Gea Terancam Gagal Pulang Kampung

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya