Liputan6.com, Tanjungpandan - Bandar Udara Kelas I H.AS. Hanandjoeddin Tanjungpandan, Bangka Belitung mampu menbukukan pendapatan Rp 2,19 miliar hingga April 2015. Pendapatan tersebut akan masuk ke kas negara dalam bentuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Kepala Bandar Udara Hanandjoeddin Suparno mengatakan, pendapatan tersebut cukup memuaskan karena hampir mencapai 50 persen dari target sampai akhir tahun. "Sepanjang tahun ini kami mendapat target Rp 4,21 miliar," ujar Suparno di Tanjungpandan, Bangka Belitung, Kamis (21/5/2015).
Advertisement
Suparno yakin target tersebut dapat tercapai mengingat realisasi dari tahun lalu juga bisa melampaui rencana anggaran. Di 2014, bandar udara Hanandjoeddin menargetkan bisa membukukan PNBP sebesar Rp 4,56 miliar, sedangkan realisasinya sendiri tercatat Rp 4,60 miliar.
Selain itu, optimisme tersebut juga didasari semakin tingginya kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung dan adanya penambahan frekuensi penerbangan dari dua maskapai yaitu Citilink dan Garuda Indonesia masing-masing sebanyak satu kali.
Saat ini, Bandar Udara Hanandjoeddin digunakan oleh tiga maskapai yaitu Sriwijaya Air dengan jumlah penerbangan 6 kali sehari, Citilink sebanyak 2 penerbangan dalam satu hari, Garuda Indonesia dua kali penerbangan dalam satu hari dan Wings Air ada 1 penerbangan. Selain itu, bandar udara tersebut juga disewakan untuk sekolah penerbangan.
Setiap tahunnya, jumlah penumpang yang menggunakan bandara tersebut juga terus bertambah. Berdasarkan data bandar udara, pada 2010 jumlah penumpang tercatat 134.858. Jumlah tersebut naik menjadi 169.263 penumpang pada 2011.
Di tahun berikutnya melanjutkan kenaikan sebesar 20 persen menjadi 241.333 penumpang. Sedangkan di 2013 terus menanjak menjadi 269.720 penumpang dan tahun kemarin menjadi 308.909 penumpang.
Untuk diketahui, Bandar Udara Hanandjoeddin berlokasi di Desa Buluh Tumbang, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Bandara ini bisa untuk mendarat pesawat Boeing seri 737 dan Airbus seri A-320. Panjang landasan pacu mencapai 2225 meter dengan lebar 45 meter. Sedangkan untuk apron sepanjang 235,6 meter dan lebar 87,5 meter dan taxiway 2 kali 75 meter x 23 meter. (Gdn/Ahm)