Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyerap sekitar Rp 2,1 triliun anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk rumah subsidi . Anggaran tersebut digunakan untuk merealisasikan Program Sejuta Rumah.
Menteri PU Pera, Basuki Hadimuljono mengungkapkan Program Sejuta Rumah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah nasional yang mencapai 13,5 juta unit per tahun. Pemerintah telah resmi memulai pembangunan Sejuta Rumah di Ungaran, Jawa Tengah.
"Groundbreaking rumah untuk program Sejuta Rumah sebanyak 313 ribu rumah susun (rusun) dan rumah tapak untuk tahap I," terang dia di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Dari anggaran FLPP yang sudah terserap Rp 2,1 triliun tersebut, antara lain dikucurkan untuk subsidi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) 5 persen, uang muka 1 persen dan bantuan uang muka Rp 4 juta.
"Potensial pembiayaan untuk program Sejuta Rumah dari Kementerian PU Pera Rp 8,4 triliun, Kementerian Keuangan Rp 5,1 triliun, Bank Tabungan Negara (BTN) siap bantu, BPJS Ketenagakerjaan dan Perum Perumnas dengan suntikan modal pemerintah Rp 1 triliun," tegas dia.
Rencananya pada Program Sejuta Rumah akan dibangun 603.516 unit rumah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan 396.484 unit rumah untuk Non MBR.
Advertisement
Program ini pun diklaim sudah mendapat dukungan dari pengusaha yang tergabung dalam Real Estate Indonesia dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia.(Fik/Nrm)