Liputan6.com, Jakarta - Harold Camping meramalkan, kiamat akan mulai datang pada 21 Mei 2011. Jauh sebelum hari itu tiba, Camping dan para pengikutnya berkoar bahwa kiamat segera terjadi. Namun, ramalan itu gagal total. Berita ini menjadi yang paling banyak dibaca sepanjang Kamis kemarin.
Disusul oleh hasil uji lab beras plastik di Bekasi yang mengandung 3 bahan kimia. Demikian pula dengan pembunuh perempuan cantik penjual angkringan di tepi Jalan Janti Dusun Karangjambe, Eka Mayasari, yang terungkap.
Top 5 News Selengkapnya:
1. 21-5-2011: Ramalan 'Kiamat' yang Gagal Total Tapi Mematikan
Harold Camping meramalkan, kiamat akan mulai datang pada 21 Mei 2011. Saat itu, kata dia, adalah hari penghakiman. Sekitar 200 juta umat terpilih akan naik ke surga, meninggalkan Bumi yang menjelma bak neraka selama 5 bulan. Lalu, pada 21 Oktober di tahun yang sama, kehidupan benar-benar berakhir.
Namun, nurbuat atau ramalam itu gagal total. "Tuhan tidak membuat Bumi berguncang, tapi mengejutkan manusia dengan 'ketakutan'," kata dia, berdalih, saat kiamat 'tak jadi datang'. Jauh sebelum hari itu tiba, Camping dan para pengikutnya berkoar bahwa kiamat segera terjadi.
Mereka gencar menyebarkan pesan-pesan 'Hari Penghakiman 21 Mei' di papan reklame, bangku-bangku di halte bus, karavan di seluruh kota di Amerika Serikat. Bahkan sukarelawan berkeliling Afrika dan Amerika Latin untuk menyebarkan pesan senada.
Selengkapnya...
2. Hasil Uji Lab, Beras Plastik di Bekasi Mengandung 3 Bahan Kimia
Dua sampel beras yang beredar di Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, dipastikan palsu. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang diumumkan PT Sucofindo diketahui, beras-beras tersebut mengandung 3 bahan kimia berbahaya.
"Kami melakukan uji laboratorium dengan alat yang sensitif dan profesional. Beras ini dibedakan sampel 1 dan 2, secara fisik hampir sama. Hasilnya ada suspect, kandungan yang biasa digunakan untuk membuat bahan plastik," ujar Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam ZN, kepada Liputan6.com di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5/2015).
Adisam mengaku ada senyawa plasticizer penyusun plastik yang ditemukan dalam beras tersebut. Antara lain Benzyl butyl phthalate (BBP), Bis(2-ethylhexyl) phthalate atau DEHP, dan diisononyl phthalate (DIN). "Senyawa plasticizer ini biasa digunakan untuk melenturkan kabel atau pipa plastik," ujar dia.
Selengkapnya...
3. Terkuak, Nenek Moyang Ular Punya Kaki dan Jari
Panjang, licin, dan tak berkaki, itulah gambaran ular saat ini. Namun, penampakan hewan Serpentes itu mungkin tak seperti itu jutaan tahun lalu.
Ilmuwan mengungkap bahwa nenek moyang semua ular teryata memiliki kaki belakang -- meski kecil, juga pergelangan dan jari kaki. Kala itu mereka bisa dijumpai sedang merayap di atas tanah basah di dalam hutan, mencari mangsa bertubuh lunak.
Dalam rekonstruksi komprehensif pertama leluhur ular, para peneliti menganalisa fosil, DNA, dan anatomi 73 spesies ular dan kadal.
Temuan para ilmuwan menunjukkan bahwa nenek moyang ular masa kini awalnya cenderung nokturnal, berkembang di daratan, serta tinggal dalam lingkungan yang hangat, lembab di dalam hutan di Belahan Bumi Selatan (Southern Hemisphere) sekitar 128 juta tahun lalu.
Selengkapnya...
4. 1.000 Mahasiswa Bakal Demo Jokowi Hari Ini
Tak seperti para pendemo lain yang beraksi dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada Rabu kemarin. 1.000 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) justru menyatakan akan berunjuk rasa besar-besaran pada hari ini.
Mereka akan menggelar demonya di Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/5/2015) ini.
"Kita mengimbau seluruh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEMSI untuk mengikuti aksi besok. Kita undang mereka berpartisipasi," ujar Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) Ahmad Khairudin Syam bersama belasan Presiden BEM dalam jumpa pers bersama di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 20 Mei 2015.
Selengkapnya...
5. Pembunuh Penjual Angkringan Cantik di Yogya Ditangkap
Pembunuh perempuan cantik penjual angkringan di tepi Jalan Janti Dusun Karangjambe, Eka Mayasari, terungkap. Pelaku berinisial RMZ ditangkap Tim Jatanras Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu 20 Mei 2015.
"Kemarin pukul 18.00 WIB, pelaku berhasil ditangkap," ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, AKBP Djuhandhani Rahardjo, Kamis (21/05/2015)
Djuhandhani mengatakan, pelaku ditangkap saat berada di sebuah rumah kos di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Tersangka merupakan seorang pengamen. "Kita tangkap di Kebumen, kos ibunya," ucap dia.
Polisi menelisik motif pelaku yang awalnya ingin memiliki uang lulusan Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. Namun setelah mendapatkan uang, lalu muncul keinginan pelaku untuk memperkosa. "Motifnya ingin memiliki uang korban, lalu muncul hasrat," tegas dia.
Selengkapnya...
(Ado)
Ramalan 'Kiamat' yang Gagal Total Tapi Mematikan Jadi Terpopuler
Harold Camping meramal kiamat datang pada 21 Mei 2011. Jauh sebelum hari itu tiba, Camping dan pengikutnya berkoar kiamat segera terjadi.
diperbarui 22 Mei 2015, 07:09 WIBIsu kiamat 21 Mei 2011 (Reuters)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste, Dorong Pertumbuhan Inklusi Keuangan Keuangan di Kawasan Asia Tenggara
3 Tanda Jiwamu Lelah Mengarah Depresi, Jangan Diabaikan
Membedah Tarik Ulur Penerapan PPN 12% per 1 Januari 2025
Hasil Survei Terbaru, 20 Persen Air Keran di Jepang Tercemar Bahan Kimia Berbahaya
Suzuki Luncurkan Varian Eksklusif Jimny Arctic 2024, Berapa Harganya?
Kumpulan Kabar Viral Terkait Pencoblosan Pilkada, Simak Faktanya
Refleksi HUT ke-351 Kabupaten Gorontalo, Pendidikan dan Kemiskinan Jadi Sorotan
Bimtek dan Outbound Team Building DPMPTSP Sulbar Tingkatkan Kinerja Pemerintahan
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester City, Minggu 1 Desember 2024 Pukul 23.00 WIB di Vidio
Efek Rumah Kaca Ungkap Pentingnya Musisi Indonesia Bersatu Suarakan Isu Krisis Iklim Lewat Musik, Berbuah Album sonic/panic Vol. 2
Kisah Inspiratif Muhammad Dadun, dari Warnet Kecil hingga jadi Raja Top-Up Game Online Terbesar Indonesia
Mulai Dikenal Dunia, Golden Visa Indonesia jadi Pembahasan dalam 18th Global Citizenship Conference di Singapura