Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Transisi Bibit Samad Riyanto mengatakan kalau dirinya bersama sejumlah anggota tim bakal menghadap FIFA yang tengah melakukan kongres di Zurich, Swiss pada 29 Mei mendatang, untuk menjelaskan situasi persepakbolaan di Indonesia.
"Tim yang berangkat ke FIFA menunggu visa dan paspor dulu. Tim kita mengusulkan lima orang, ada saya, ada tim komunikasi Pak Cheppy, Pak Zuhairi, Pak Ricky Yacob, dan Pak Francis Wananti. Yang berangkat berapa kita lihat saja nanti," kata Bibit di kantor Kemenpora, pada Kamis (21/5) malam kepada wartawan.
Dalam Kongres ke-65 FIFA, agenda utamanya adalah menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin Federasi Sepak Bola internasional tersebut pada periode 2015-2019. PSSI sebagai federasi anggotanya sudah tentu bakal hadir karena ikut menjadi pemilik suara dalam pertarungan antara Sepp Blatter, eks-pesepakbola asal Portugal Luis Figo dan Pangeran Ali Bin Al-Hussain dari Yordania.
"Komunikasi ke FIFA dari Kementerian sudah. Mudah-mudahan ada respons karena kita akan menampakkan diri untuk menangani sementara persepakbolaan Indonesia. Mudah-mudah tidak ditolak, kalau ditolak ya nasib. Kita mencoba untuk membatalkan atau paling tidak menunda suspend itu," kata Bibit menambahkan.
Sependapat dengan Bibit, anggota Tim Transisi, Cheppy Triprakoso Wartono mengungkapkan dirinya bakal ikut rombongan Kemenpora untuk ke Eropa. "Kemungkinan perwakilan dari Kemenpora satu orang. Hari ini saya mau urus visa dan paspor agar Senin bisa rapat, kemudian Selasa berangkat. Kami merupakan delegasi resmi untuk FIFA," kata Cheppy mantap.
"Bisa tidak bisa harus bertemu. Kita Tim Transisi diutus resmi oleh pemerintah untuk menghadiri kongres FIFA. Mereka memang belum menjawab tapi kita tetap datang dan lihat saja hasilnya," kata politisi dari partai PDI Perjuangan itu menambahkan.
"Tidak masalah (bertemu PSSI). Kita lihat saja siapa yang bisa menjelaskan persoalan dengan baik karena kita punya barang bukti yaitu dokumen lengkap," pungkas Cheppy.