Opera Makin Digandrungi Masyarakat Indonesia

Berbeda dengan zaman dahulu, kini opera kian diminati masyarakat Indonesia. Ini dia alasannya.

oleh Jazaul Aufa diperbarui 25 Mei 2015, 16:35 WIB
Opera Italia `La Traviata`

Liputan6.com, Jakarta Berbeda dengan 15 tahun lalu, kini sudah sekitar lebih 20 persen dari total masyarakat Indonesia sudah menggemari musik klasik, musik yang identik dengan gaya hidup dunia barat. Pecahan musik klasik sangat banyak, salah satunya yang terkandung dalam pertunjukkan opera.

"Sudah 15 tahun berkiprah di dunia opera Indonesia. Kalau balik ke tahun 1999, kayak hutan dulu. Jadi, kalau saya bilang sih lebih dari 20 persen dari total masyarakat Indonesia sudah menggemari musik klasik sebagai aturan musik dari opera," kata Pendiri Indonesia Opera Society, Erza Setyadharma.

Saat ditemui pada acara Konferensi Pers opera `La Traviata` persembahan dari Artemis Danza, Rabu (20/5/2015), di Jakarta, ia mengungkapkan bahwa buktinya adalah banyak anak yang mulai tidak hanya belajar piano, tetapi juga alat musik instumen klasik lain seperti biola, cello, dan sebagainya. Bahkan, sudah banyak juga yang berlatih vokal klasik.

"Anak-anak tersebut sudah semakin tertarik belajar alat musik klasik. Mereka pun banyak yang ikut berpartisipasi ke acara internasional," ujarnya kembali.

Kini, sudah banyak pula masyarakat Indonesia yang mengerti dan mengetahui asal suatu judul opera. Menurut Ezra sangat berbeda dengan zaman dulu. Masyarakat hanya mengerti stereotipe seperti `opera itu yang penyanyi bersuara tinggi, berambut sasak, dan bergaun besar`.

Erza Setyadharma saat Konferensi Pers Opera Italia `La Traviata`

Hal tersebut dapat terjadi dengan bantuan edukasi keluarga dan traveling. Biaya traveling yang cenderung lebih murah di masa kini semakin mendorong masyarakat Indonesia untuk bertandang ke Eropa.

"Saya bersyukur sekali karena kemudahan traveling saat kini. Semakin banyak orang Indonesia yang pergi ke Eropa, terutama ke Italia. Setiap traveling itu, pengertian opera dan musik klasik juga bertambah. Karena, saat mereka traveling, mereka menonton dan ingin tahu apa saja sih budaya sana," terangnya kembali.

Pria yang mengenakan jaket loreng hijau, putih, abu-abu, dan hitam tersebut juga mengunggapkan penggemar opera, terutama musiknya, beragam dari seluruh kalangan baik tua maupun muda. Semua bergantung dari edukasi dan latar belakang keluarganya.

Jika penasaran bagaimana sebenarnya pertunjukkan sebuah opera, opera `La Traviata` persembahan dari Artemis Danza akan dilangsungkan selama 3,5 jam pada Minggu, 14 Juni 2015 di di Teater Ciputra Artpreneur. Tiket dibanderol dengan harga Rp 250 ribu untuk kelas Bronze, Rp 350 ribu untuk kelas Silver, dan Rp 500 ribu untuk kelas Gold. (auf/ret)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya