Liputan6.com, Jakarta Perselingkuhan jumlahnya meningkat. Bahkan, di Amerika Serikat saja sekitar 30 persen hingga 60 persen pasangan yang menikah melakukan perselingkuhan.
Penelitian tentang perselingkuhan ini sudah banyak jumlahnya meski keakuratannya belum tentu 100 persen. Namun, apapun hasil penelitian, perselingkuhan tetaplah memilukan. Tak sedikit pasangan yang diselingkuhi merasa hancur hatinya akibat pasangan yang tak setia.
Advertisement
Ada beberapa fakta penting tentang perselingkuhan yang mungkin Anda belum ketahui bedasarkan ilmu pengetahuan. Berikut penjelasannya seperti dikutip Bustle, Jumat (22/5/15):
1. Alam semesta akan menghukum Mr. P pria peselingkuh
Penelitian University of Maryland mengungkapkan, perselingkuhan bisa meningkatkan risiko patah tulang penis pada pria. " Antara 2004 dan 2011, seorang urolog di University of Maryland Medical Center, Dr Andrew Kramer, mempelajari 16 kasus patah penis yang telah dirawat di pusat medis untuk mencari tahu apa yang telah pria lakukan ketika cedera terjadi," tulis Bustle.
Hasilnya kemudian dituliskan di Journal of Sexual Medicine. Setengah dari pria yang terluka telah berselingkuh. Hanya tiga dari mereka telah melakukan hubungan seks dengan pasangan mereka ketika organ intimnya patah.
Sebagian besar korban ternyata yang menyelingkuhi pasangan mereka, akibat terburu-buru berhubungan seks di ruangan yang tidak nyaman sehingga diperlukan posisi yang aneh, seperti di kamar mandi ruang kerja, di lift, atau di dalam mobil.
"Ini membuat pria kurang mampu melindungi penisnya dari dorongan tiba-tiba yang tak terduga yang menyebabkan fraktur," kata Dr Kramer.
Menghukum
2. Peselingkuh senang makan ribs (iga)
Situs kencan terkenal, AshleyMadison.com, yang melayani orang-orang yang sudah menikah berselingkuh menyurvei lebih dari 40.000 para penggunanya. Mereka ditanyakan tentang sepuluh restoran untuk kencan rahasia. Hasil jajak pendapat mereka mengungkapkan bahwa lokasi yang paling sering dikunjungi termasuk Chili’s, Outback Steakhouse, P.F. Chang’s, dan Red Lobster.
3. Aplikasi mempermudah perselingkuhan
Baru-baru ini, GlobalWebIndex, merilis sebuah studi tentang pengguna Tinder (aplikasi kencan) yang mengungkapkan, 40 persen penggunanya sudah dalam hubungan berkomitmen, dan 3 dari 10 sebenarnya sudah menikah.
Wanita yang menggunakan aplikasi kencan dua kali lebih mungkin berselingkuh, lebih dari setengahnya dalam hubungan monogami, dan 40 persen dari pengguna perempuan sudah menikah dengan pasangan mereka.
Hal ini dibandingkan dengan sepertiga dari pengguna laki-laki yang sudah dalam hubungan serius, dan 23 persen yang telah menikah.
Advertisement
Tak selalu dari pernikahan yang tak bahagia
4. Peselingkuh bukan selalu dari pernikahan yang tak bahagia
Anda mungkin menganggap, orang yang selingkuh karena merasa kurang kasih sayang atau kurang seks. Antropolog biologi, Helen Fisher, PhD, menemukan bahwa 56 persen pria dan 34 persen wanita yang tidak setia melaporkan bahwa pernikahan mereka baik "senang" atau "sangat senang."
Pernyataan ini menyebabkan Fisher percaya genetika memainkan peran mengapa seseorang berselingkuh, karena banyak yang secara emosional sudah terpenuhi dengan satu pasangan.
Jika mereka yang diwawancarai, akan menjawab jauh lebih bahagia dalam pernikahan terbuka, mereka perlu berkomunikasi tentang hasratnya dengan pasangan mereka dan melihat apakah hal itu mungkin bisa diwujudkan untuk mereka berdua, bukan dengan kebohongan. Seperti disebutkan di atas, orang bisa benar-benar puas dan nyaman di berbagai jenis hubungan, tetapi hanya dengan kejujuran.
Jari-jari lebih panjang
5. Jari-jarinya lebih panjang
Departemen psikologi eksperimental di Universitas Oxford menerbitkan temuan di Biology Letters yang menyatakan orang-orang yang selingkuh (semua jenis kelamin) lebih cenderung memiliki jari manis panjang dibanding jari telunjuk di sisi yang sama.
Jari yang panjang telah ditentukan di dalam rahim, dan sebagian didasarkan pada tingkat hormon seks bayi di dalam rahim. Sebuah jari manis lebih panjang berarti seseorang kemungkinan lebih banyak testosteron, sehingga orang tersebut mungkin memiliki `selera` pasangan seksual yang jumlahnya lebih dari satu.
Para peneliti mengklaim mereka dengan indeks jari tengah dan manis sama rata lebih tertarik berkomitmen, hubungan monogami.
Penelitian ini didasarkan pada 1.300 pengukuran jari dan wawancara dengan 600 orang dari Amerika Serikat dan Inggris. Tapi salah seorang peneliti mengatakan bahwa faktor-faktor lain yang dapat mengurangi efek yang ditimbulkan jari manis mungkin dimiliki seseorang.
Jadi, siapa pun jangan terlalu cemas dengan mulai mengukur jari pasangan atau calon pasangan mereka saat ini.
Advertisement