Liputan6.com, Jakarta - Aksi bullying dan maraknya peredaran konten pornografi di Twitter adalah sebuah kerugian besar. CEO Twitter, Dick Costolo, telah mengatakan dengan tegas bahwa, "Ini (bullying dan pornografi) merupakan hambatan utama pertumbuhan bisnis perusahaan."
Ya, Costolo memang benar. Para investor dan vendor faktanya memang ogah memasang iklan di Twitter karena menilai jejaring sosial itu dipenuhi konten negatif. Mereka tidak mau brand atau produk yang mereka promosikan ikut-ikutan dicap negatif.
Advertisement
Menyikapi kondisi tersebut, Twitter pun langsung mengambil langkah nyata dengan mengumumkan pembredelan sejumlah akun yang kerap mempublikasikan konten pornografi.
Menurut yang dilaporkan laman Daily Mail, Twitter telah mengidentifikasi sekitar 10 juta akun `pornbots`, alias akun yang dioperasikan oleh komputer dan sengaja diciptakan untuk mem-posting konten-konten pornografi (mayoritas foto). 10 juta akun pornbots itu dalam waktu dekat akan dinonaktifkan.
Tindakan Twitter itu diapresiasi positif oleh analis teknologi Robert Peck. Peck beranggapan, penyingkiran 10 juta akun porno akan berdampak sangat baik bagi Twitter.
Ia pun mengatakan bahwa 10 juta akun hanyalah sekitar 1 atau 2 persen dari total pengguna aktif Twitter. Jadi, hilangnya 10 juta akun tidak akan berpengaruh banyak bagi Twitter.
(dhi/isk)