Liputan6.com, Jakarta - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) periode 2015-2018 baru saja dilantik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Pada saat pelantikan, Rudiantara menyampaikan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh lembaga regulator komunikasi tersebut.
Advertisement
Di sela pidato sambutan pelantikan tersebut, Menkominfo Rudiantara menyebutkan setidaknya ada tiga tugas utama yang harus segera diselesaikan sembilan orang Komisioner BRTI periode baru yang akan bertugas tiga tahun ke depan.
"Pertama, interkoneksi kalau bisa tahun ini tapi jangan terburu-buru karena interkoneksi ini never ending stories. Tujuannya supaya lebih fair dan berimbang," kata Rudiantara di Ruang Serba Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Pekerjaan rumah kedua dari Menkominfo bagi BRTI ialah broadband plan alias rencana pita lebar Indonesia (RPI) harus diperhatikan juga. Program tersebut sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Ketiga, Rudiantara meminta agar BRTI memperhatikan rencana konsolidasi. Ia berharap operator bisa segera melakukan konsolidasi sebab biaya belanja yang harus dikeluarkan operator di Indonesia semakin lama semakin tinggi.
"Makanya itu, harapan kita operator bisa melakukan konsolidasi. Karena kalau gak konsolidasi biaya belanja keluar dari industri telekomunikasi terus tinggi," tambah Menteri yang berpengalaman di dunia industri telekomunikasi itu.
Menkominfo telah meresmikan sembilan nama yang terpilih untuk duduk di kursi Komite Regulasi Telekomunikasi dari total 149 pendaftar yang masuk. Komposisi BRTI periode 2015-2018 berasal dari enam orang unsur masyarakat dan tiga orang wakil dari pemerintah
(den/isk)