Liputan6.com, Tangerang - Dengan penuh semangat, siswa kelas 11 SMAN 6 Kota Tangerang siap menuntut ilmu. Namun sayang, semangat mereka tidak ditunjang dengan layaknya ruang kelas tempat mereka belajar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (23/5/2015), 2 tiang penyangga yang terbuat dari bambu tampak menopang atap kelas yang mulai roboh. Selain lapuk, lubang juga terlihat menganga di mana-mana. Bayangkan jika atap kelas tiba-tiba ambruk lalu menimpa guru dan puluhan siswa yang sedang belajar.
Advertisement
"Iya kami sangat terganggu. Sebenarnya ini sudah 2 tahun yang lalu seperti ini kondisinya. Dan ini juga gedung lama. Yang kelas saya mungkin yang paling parah sampai ditinggal. Takut roboh, ya segala macam," ucap salah seorang siswa.
Karena ketakutan itulah para siswa memilih belajar di teras kelas tanpa menggunakan kursi apalagi meja belajar.
Tidak hanya kelas 11 saja yang tidak layak pakai, namun ada 6 kelas lainnya yang kondisinya lebih memprihatinkan. Beberapa ruangan bahkan sudah hancur dan rata dengan tanah. Ironisnya, walau pun sudah 2 tahun hancur, ruang kelas ini tak juga diperbaiki apalagi dibangun kembali.
"Kalau disebutkan keseluruhannya, kalau tadi untuk ruang belajar ya, itu jadi laboraturium fisika, biolgi, 7 kelas, yang di bahasa itu ada 9 ya. Kalau yang ini kan masih kita pakai tapi kondisi bangunan sudah lama," ucap Wakil Kepala Sekolah Pak Nana.
Tidak banyak yang diharapakan para siswa. Mereka hanya ingin belajar di kelas yang layak dan tidak menimbulkan kecemasan. "Harapan kami itu gedungnya diperbaiki, terus layak pakai, fasilitas memadai juga. Supaya kita nyaman untuk mencapai cita-cita dan prestasi kita juga," ucap salah satu siswa yang mengungkapkan harapannya.
Tidak jauh dari SMAN 6 Tangerang yang kondisinya memprihatinkan, berdiri dengan megah bangunan baru berlantai 3 di Jalan Serpong Raya, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Tangerang.
Gedung ini sedianya dibangun untuk mengganti gedung lama SMPN 8 Kota Tanggerang Selatan yang juga sudah tidak layak pakai. Namun entah mengapa gedung seharga miliaran rupiah ini sudah 1 tahun tidak pernah dijamah hingga mengalami kerusakan. Tidak pernah ada siswa yang belajar di sini. Yang ada hanyalah ayam milik warga sekitar.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan, TB Bayu Murdani menduga ada penyimpangan dana dalam proyek pembanguan gedung sekolah di wilayah Tangerang. Banten adalah salah 1 provinsi yang miliki cukup pendapatan daerah. Namun miris di provinsi yang pernah dipimpin Ratu Atut Chosiyah yang kini menjadi pesakitan KPK akibat kasus korupsi masih banyak sekolah bobrok yang tidak layak pakai. (Vra/Ado)