Liputan6.com, Jakarta - Presiden Bank Dunia (World Bank) Jim Yong Kim memuji langkah berani yang diambil Presiden Joko Widodo untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini dinilai membebani anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Kim mengaku lembaga keuangan internasional itu mendukung langkah yang diambil orang nomor satu di Indonesia tersebut. Sebelumnya, Bank Dunia telah beberapa kali mendesak pemerintah Indonesia untuk menghapus subsidi BBM.
Advertisement
Pasalnya dengan postur fiskal yang sehat, negara ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 9 persen dan keluar dari jebakan masyarakat berpendapatan menengah (middle income trap).
"Seperti diketahui masyarakat Indonesia, Pemerintahan Presiden Joko Widodo mengambil beberapa inisiatif berani. Kami mendukung keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak, yang berujung pada pengurangan pajak bagi kaum miskin, dan juga untuk membantu mitigasi perubahan iklim," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (23/5/2015).
Kebijakan lain yang mendapat pujian dari Kim yaitu langkah pemerintah merampingkan prosedur untuk izin usaha melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Pelayanan perizinan melalui satu pintu, menurut dia, bisa mengurangi hambatan untuk penciptaan lapangan kerja dan kerawanan korupsi.
Diharapkan semua tindakan ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Tak hanya itu, Kim juga terkesan dengan bakat Indonesia dalam melakukan inovasi.
"Saya percaya Presiden Joko Widodolah yang menunjukkan kepada Indonesia, bagaimana semangat inovasi, kegigihan dan semangat kewirausahaan bisa mengubah sebuah kota-dalam hal ini adalah Solo kampung halamannya, yang menjadi tauladan bagi upaya revitalisasi wilayah urban yang progresif."
Setelah kunjungannya ke Indonesia, dia berharap hubungan dengan Indonesia akan semakin bertambah erat. Selama 3-4 tahun ke depan, Bank Dunia telah menawarkan hingga $12 milyar untuk mendukung pembangunan di Indonesia.
"Ini semua akan menjadi bagian dari hubungan kerjasama yang telah berlangsung produktif dan lama," tuturnya.
Bagi Bank Dunia, Indonesia memiliki posisi yang cukup istimewa. Bagaimana tidak, kantor perwakilan pertama Bank Dunia di luar Washington, DC dibuka pada 1968 di sini, di Jakarta.
"Sejak itu, kantor kami telah berkembang pesat dan sampai sekarang menjadi salah satu kantor perwakilan terbesar di seluruh dunia," katanya.
Selama bertahun-tahun pemerintah Indonesia dan Bank Dunia telah bekerjasama di berbagai bidang untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
"Kami adalah pendukung pertama Anda untuk pengembangan sektor pariwisata dan pada hari ini, Bali saja telah menarik lebih dari 3 juta wisatawan per tahun yang menghasilkan pendapatan sampai US$ 5,5 miliar," katanya. (Ndw/Igw)