Razia 'Belahan Dada' di China Bikin Ketar-ketir Ajang Cosplay

Peraturan ini merupakan kampanye terbaru pemerintah China untuk memperketat aturan moralitas di sana.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Mei 2015, 13:17 WIB
Ilustrasi model berbusana seksi menampilkan belahan dada. (CNN)

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah China gencar menggelar 'razia' kontroversial soal belahan dada di negaranya. Salah satu yang ketar-ketir adalah penyelenggara pameran hiburan digital terbesar di Asia, ChinaJoy -- juga dikenal untuk kompetisi tahunan cosplay. Cosplay atau Costume Play, dan merujuk kepada perbuatan meniru tokoh atau karakter fiksi.

Sebab, acara tersebut kerap menampilkan model-model berpakaian minim, seperti karakter komik, film dan video game.

"Akan dikenakan denda US$ 800 atau sekitar Rp 10 juta untuk wanita yang memperlihatkan belahan dadanya lebih dari 2 cm," kata pihak penyelenggara tersebut seperti dikutip dari CNN, Sabtu (23/5/2015).

Kebijakan itu juga diterapkan untuk pria.

Mereka akan menghadapi hukuman yang sama jika mereka memakai celana terlalu pendek yang mengekspos pakaian dalamnya. Jika model tertangkap menari di dalam kandang atau tiang seperti striptis, mereka akan didenda US$ 1.600 berkisar Rp 21 juta, sama dengan mereka yang berpose vulgar.

Peraturan ini merupakan kampanye terbaru pemerintah China untuk memperketat moralitas di sana.

Guo Weiqing, seorang profesor ilmu politik dan kebijakan publik di Sun Yat-sen University di Guangzhou mengatakan kepada CNN, bahwa tindakan keras terhadap model dan aktris berpakaian minim terkait pengetatan aturan dari Presiden Xi Jinping terhadap media, internet dan isu ideologis.

Guo mengatakan bahwa China memiliki peraturan tak tertulis berbeda dengan yang dimiliki negara-negara Barat. Apa yang diperbolehkan di Barat, belum tentu diizinkan di Tiongkok.

"Tidak pernah ada diskusi publik," kata Weiqing. "Seiring berjalannya waktu, semuanya berada di bawah kebijakan pemerintah, yang diputuskan oleh ideologi pemimpin saat ini."

Pada Oktober 2014, Xi menunjukan bahwa nilai-nilai moral lebih penting daripada keberhasilan komersial. Itu yang dikatakannya kepada delegasi yang terdiri dari aktor, penari dan penulis.

"Popularitas tidak selalu memerlukan vulgaritas," kata Xi kepada mereka. "Hiburan sensual tidak sama dengan kegembiraan spiritual."

Pembatasan vulgaritas

Tahun ini Shanghai Auto Show juga dilarang mempekerjakan model seksi. Wanita-wanita berpakaian minim yang pada tahun-tahun sebelumnya berpose provokatif untuk menarik perhatian orang banyak, tak lagi diperbolehkan muncul dalam gelaran tersebut.

Sebelumnya pada bulan Desember 2014, pemerintah China juga telah melakukan sensor dalam program TV yang menampilkan belahan dada terlalu banyak.

Serial 'The Empress of China' yang menggambarkan kehidupan satu-satunya wanita yang memerintah Negeri Tirai Bambu, juga menjadi sasaran kebijakan baru pemerintah di sana. Alih-alih bagian si perempuan berbelahan dada rendah diedit, kemunculannya di close-up agar tak terlihat vulgar.

New Silk Road, salah satu agen model terbesar di China yang menyediakan gadis-gadis seksi untuk ChinaJoy dan lembaga Model lain membenarkan peraturan baru tersebut.

"Ini adalah pameran formal. Kami tidak bisa menggunakan vulgaritas untuk menarik perhatian," kata juru bicara New Silk Road, Yang Ou. "Kita harus menawarkan 'energi positif' kepada publik."

Meski demikian, Ou mengaku belum tahu betul siapa yang akan bertugas melakukan razia belahan dada itu saat ini. Tapi peraturan lebih rinci kabarnya akan segera dirilis dalam pemberitahuan resmi.

Sementara itu, ChinaJoy Expo yang akan dibuka di Shanghai pada 30 Juli masih belum tahu apakah mereka akan menyesuaikan dengan aturan pemerintah. Dengan meniadakan model seksi.

Atau mungkin mereka ingin bergabung dengan para gadis seksi penjaja mobil, yang menggelar protes karena tak boleh tampil di Shanghai Auto Show pada bulan April -- dengan berpura-pura menjadi pengemis berpakaian robek. (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya