Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) langsung menyoroti maraknya kasus beredarnya beras plastik, Jakarta, Jumat (21/5/2015). HIPPI mendesak pemerintah segera menuntaskan kasus beras sintetis tersebut. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Pakar Kimia Universitas Indonesia (UI) Dr. Asmo Wahyu (tengah) melakukan jumpa pers terkait maraknya kasus beredarnya beras plastik, Jakarta, Jumat (21/5/2015). HIPPI mendesak adanya upaya diversifikasi pangan di Indonesia. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Ketua Bidang Pertanian DPP HIPPI, Emil Arifin (kiri) memberikan keterangan terkait maraknya kasus beredarnya beras plastik, Jakarta, Jumat (21/5/2015). HIPPI mendesak pemerintah segera menuntaskan kasus beras sintetis tersebut. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Pengamat Ekonomi Pertandian IPB, Bustanul Arifin memberikan keterangan terkait maraknya kasus beredarnya beras plastik, Jakarta, Jumat (21/5/2015). HIPPI mendesak pemerintah segera menuntaskan kasus beras sintetis tersebut. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Pakar Kimia dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Asmo Wahyu (tengah) menunjukkan cara membedakan beras asli dengan beras palsu dengan cara di setrika terkait maraknya kasus beredarnya beras plastik, Jakarta, Jumat (21/5/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Asmuwahyu menunjukan contoh gambar 'artificial rice' yang berbahan baku utama tepung ubi, kentang, singkong dan beras bubuk terkait maraknya kasus beredarnya beras plastik, Jakarta, Jumat (21/5/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)