5 Hal Penting yang Bisa Ditiru dari Agen Asuransi

Banyak agen asuransi jiwa yang begitu sukses.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 25 Mei 2015, 06:40 WIB
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem berjualan itu sama saja bagi semua penjual, tapi pola dan teknik yang mereka gunakan bisa berbeda atau sangat berbeda antara satu dengan yang lain, hal ini yang dijelaskan James Gwee pada saat dia meneliti para sales bidang asuransi jiwa.

Banyak agen asuransi jiwa yang begitu sukses tapi ternyata cara mereka berjualan dan pola penjualan mereka sangatlah berbeda. Namun ada beberapa kesamaan yang mereka gunakan dalam teknik berjualan, dan dibawah ini adalah lima teknik yang bisa kamu gunakan untuk berjualan.

Biarpun trik ini diambil dari bidang asuransi jiwa tapi trik dan ilmu ini bisa digunakan dalam segi umum dan berkaitan dengan usaha yang kamu jalani sekarang:

1. Mengelola waktu yang berbeda

Seperti yang dijelaskan James Gwee tentang manajemen waktu dari agen top dunia. Saat para penjual mengatur waktu, mereka mengelolanya secara berbeda. Para agen asuransi jiwa memiliki trik-trik yang berbeda dalam mengelola waktu untuk berjualan.

Tapi mereka mempunyai target yang sama yaitu menarik banyak pelanggan dan menjual apa yang mereka jual. Para orang sukses, ahli dalam memanajemen waktu tetapi mereka memiliki trik-triknya sendiri dalam mengelola waktu itu.

2. Penjual memiliki profil berbeda dari klien

Tanpa terkecuali, para agen disini sudah memiliki target klien yang mereka inginkan terlebih dahulu. Namun, mereka memiliki target pasar yang berbeda satu dengan yang lain, ada yang menargetkan usai 55-65 tahun yang memiliki anak yang sudah tamat sekolah, ada yang benar benar menargetkan kepada asuransi anak anak.

Jadi beberapa agen tidak akan fokus pada kerabat atau kenalan yang tidak sesuai dengan target pasar mereka.


Selanjutnya

3. Bertemu klien dengan cara dan tempat yang berbeda

James Gwee dengan penelitiannya menyimpulkan bahwa beberapa agen asuransi jiwa memprospek semua teman/kenalan yang ada dalam lingkungannya, bahkan ada juga yang memprospek hanya berdasarkan referensi temannya sehingga tidak ada referensi maka tidak ada pertemuan.

Dalam hal pertemuanpun berbeda, ada yang bertemu dengan klien di tempat klien mereka, tapi ada juga yang siap untuk bertemu klien di mana saja atau bahkan ada beberapa lainnya hanya ingin bertemu klien di kantor mereka sendiri karena mereka merasa alat yang dibutuhkan klien ada di kantor mereka.

Ada juga yang bertemu di restoran agar pramusaji dapat melayani mereka berdua dengan baik.

4. Bertemu klien utama dan pendampingnya

Beberapa penjual biasanya hanya terfokus menemui prospective client, namun beberapa klien merasa akan lebih baik jika mereka mengajak rekan, kerabat, saudara atau suami/istri mereka untuk menemui kamu si penjual.

5. Penjual pakai metode dan alat yang berbeda

Beberapa penjual menggunakan alat tulis biasa atau hanya menjelaskan secara verbal tentang bisnis kamu. Dan beberapa dari penjual lainnya juga telah mempersiapkan bentuk rinci atau bercerita untuk menjelaskan tentang bisnis kamu pada pertemuan pertama dengan klien. Agar pertemuan mereka berkesan dan menghasilkan pertemuan yang bermanfaat.

Ada juga penjual yang menggunakan stategi tidak melakukan penjualan pada pertemuan pertama dengan klien. Ada yang menargetkan hanya mendapat kesepakatan verbal, ada juga yang menargetkan pengisian form di hari pertama dan itulah lima teknik yang diperoleh dari penelitian seorang James Gwee,

Ketahui juga beberapa tips bermanfaat lainnya yang akan mengembangkan kemampuan Anda dalam berkarir, di Laruno.com.

(Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya