Ahok: Tak Usah Peralat Anak-anak Ikut Demo

Sekelompok warga bantaran Kali Ciliwung di kawasan Ancol berdemo di Balaikota, Jakarta pada Jumat 22 Mei, melibatkan anak SD.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Mei 2015, 09:38 WIB
Dari balik pagar Balaikota, mereka berdemonstrasi menolak rumahnya di bantaran Kali Ciliwung digusur.

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok warga bantaran Kali Ciliwung di kawasan Ancol berdemo di Balaikota, Jakarta pada Jumat 22 Mei. Mereka melibatkan anak SD yang masih mengenakan seragam lengkap untuk ikut aksi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sangat kesal dengan sikap para pendemo itu. Menurut dia, tidak perlu menggunakan anak-anak sebagai tameng kepentingan pribadi mereka.

"Pandangannya sederhana saja, nggak usah memperalat anak-anak. Yang demo-demo juga lo datang ke sini, selama ini saya bilang kan, kalian yang marah-marah kan yang nyewain rusun," tegas Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (25/5/2015).

Menurut Ahok, mereka dapat menyewa rumah kumuh di pinggiran sungai seharga Rp 300-Rp 500 ribu per bulan. Sementara, di rumah susun, paling tidak maksimal uang yang harus dikeluarkan Rp 400-Rp 500 ribu per bulan. Harga itu sudah lengkap dengan listrik dan air bersih.

Belum lagi fasilitas lainnya seperti klinik atau puskesmas. Mereka yang tidak mampu juga akan diberikan Kartu Jakarta Pintar.

"Demo-demo ribut-ribut itu rata-rata yang punya tempat lapak disewain. Nah sama kayak lokbin (lokasi binaan) marah-marah. Saya gampang saja, kalau kamu mau ribut, saya gugat kamu, karena kamu menyewakan lahan negara," ancam Ahok.

Ahok memastikan warga dibantaran kali akan dipindahkan ke rumah susun. Penggusuran pun tidak akan dilakukan sampai rumah susun siap.

"Nah kita akan pindahkan kamu, kalau rusun belum siap ya belum dipindahkan. Kamu tinggal di sungai bagaimana, kalau banjir lapor ke media, banjir-banjir, kalau tinggal di dalam sungai ya banjir dong," pungkas Ahok.  (Mut)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya