Liputan6.com, Beijing - China menyampaikan protes resmi kepada Amerika Serikat setelah satu pesawat pengintai AS terbang di atas sebuah pulau karang di Laut China Selatan.
Di pulau karang itu pemerintah China sedang melakukan upaya reklamasi besar-besaran walaupun wilayah itu masih menjadi sumber sengketa beberapa negara.
Amerika Serikat sebelumnya menyatakan kekhawatiran atas reklamasi yang dilakukan China, seperti disampaikan Menteri Luar Negeri John Kerry saat bertemu dengan Menlu China, Wang Yi, di Beijing dua pekan lalu.
Minggu lalu, sebuah pesawat mata-mata AS terbang di atas Pulau Karang Fiery Cross dan militer China langsung meminta pesawat segera meninggalkan wilayah itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan tindakan Amerika Serikat sebagai perilaku provokatif dan menegaskan Washington tidak bisa mengabaikan hak-hak China.
"Amerika Serikat bukan negara yang terlibat dalam masalah Laut China Selatan. Mereka seharusnya menghormati sepenuhnya upaya China dan negara-negara ASEAN. Bertindak dengan berhati-hati untuk menjamin suasana yang mendukung konsultasi dan bukan menyela atau membuat masalah," jelas Chunyin yang dikutip BBC, Selasa (26/5/2015).
China mengklaim kepemilikan atas sejumlah wilayah di Laut China Selatan, antara lain Kepulauan Spratly dan Paracels, yang juga diklaim Vietnam, Filipina, dan Malaysia. (Ali)
China Protes AS Terbangkan Pesawat di Laut China Selatan
Amerika Serikat sebelumnya menyatakan kekhawatiran atas reklamasi yang dilakukan China.
diperbarui 26 Mei 2015, 08:18 WIBCina melakukan reklamasi di pulau karang Fiery Cross di Laut Cina Selatan. (BBC)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Punya Harta Haram tapi Sudah Taubat, Bagaimana Cara Membersihkannya? Simak Kata Buya Yahya
Dalami Dugaan Pemukulan Sopir Taksir Online Oleh Oknum Polisi, 2 Orang Diperiksa Sebagai Saksi
Muncul Dugaan Pelanggaran Oleh Satu Paslon di Pilkada Kota Yogyakarta
Matt Groening Sosok di Balik Ramalan The Simpsons
Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Geopolitik dan Perekonomian Global
Kisah Santri Pura-Pura Mati karena Punya Banyak Utang, Ini Respons Tak Terduga KH Hasyim Asy'ari
4 Pemain Naturalisasi yang Beredar di BRI Liga 1 tapi Tak Terpakai Timnas Indonesia
Kemkomdigi di Tengah Sorotan Jeratan Judi Online
Disebut Batik Keraton, Begini Keunikan Batik Solo
Panaskan Tensi, Bintang Atlanta Hawks Ejek Suporter New York Knicks usai Menang di NBA
BSI Siap Turun Tangan di Program Makanan Bergizi Gratis
Erick Thohir dan Maruarat Sirait Usul Cicilan Rumah Diperpanjang jadi 30 Tahun