Liputan6.com, Yogyakarta Tak bisa dibayangkan betapa gugupnya para personel CJR ketika mengetahui kalau mereka bakal duet dengan band punk Endank Soekamti. Pasalnya, meski punya reputasi yang mumpuni di Industri Musik Tanah Air, baik Aldi, Kiki dan Iqbaal sudah terlanjur dikenal dengan sebutan boyband.
Kondisi tersebut kontan menimbulkan sedikit kekhawatiran. Terutama jika melihat sebagian besar penggemar Endank Soekamti yang rata-rata datang dari penikmat musik beraliran keras.
Advertisement
"Pertama kali mendengar kalau CJR bakal berkolaborasi dengan Endank Soekamti itu rasanya senang sekaligus takut," tutur anak-anak CJR dalam salah satu wawancara di film dokumenter Kolaborasoe Rockumentary.
"Tapi musik itu universal. Musik itu general. Kita bisa berkolaborasi dengan siapa saja walau genrenya berbeda karena musik itu merupakan salah satu bahasa yang paling berpengaruh." timpal Iqbal diamini kedua rekannya.
Dan benar saja, sesuai dengan apa yang diutarakan Iqbal, musik ternyata memang tidak memiliki batasan. Kolaborasi yang dilakukannya dengan Endank Soekamti di lagu Eeeaa justru sukses menjadi warna baru yang saling melengkapi musik mereka.
Hal itu diamini mantan manager Euforia Records --label musik Endank Soekamti--, Andy Zaulfan. "Para fans Endank Soekamti menjawab dengan bijak, kalau musik itu no border, tidak ada batasnya," tegas Andy.
Yang menarik, tak hanya dapat didengarkan di album terbaru Endank Soekamti saja, hasil kolaborasi mereka juga bisa dinikmati di album terbaru CJR yang berjudul Lebih Baik. Album kedua CJR tersebut konon banyak bercerita tentang kisah cinta remaja pada umumnya.
Baca berita Endank Soekamti sebelumnya: