Liputan6.com, London - Buru-buru ingin dipakai atau malas mencuci baju baru bisa membuat masalah kesehatan pada seseorang. Bahan kimia yang terdapat pada baju baru bisa membuat kulit gatal, ruam, dan reaksi alergi lainnya.
Reaksi alergi yang terjadi pada kulit bisa disebabkan karena kandungan pada pakaian yang membuat baju tak tampak kusut saat dilipat maupun dipasangkan di manekin. Sebuah tes di Selandia Baru mengungkapkan, pakaian buatan Tiongkok memiliki kadar bahan tersebut 900 kali lebih tinggi dari batas aman.
Advertisement
Bahan antikusut pada pakaian baru ini bernama formaldehyde resin seperti yang diungkapkan pakar kesehatan kulit dari Columbia University Medical Centre, New York, Professor Donald Belsito.
Selain kandungan bahan tersebut, pewarna pada pakaian bisa jadi masih tertinggal meski telah dicuci. Belsito menyarankan mencuci pakaian baru hingga dua kali bagi mereka yang memiliki alergi terhadap bahan kimia.
"Jika baju baru tidak dicuci, bisa membuat ruam, merah, gatal terutama pada daerah yang banyak gesekan atau berkeringat seperti pinggang, leher, paha, dan sekitar ketiak," terang Belsito seperti dilansir Daily Mail, Selasa (26/5/2015).
Masih butuh alasan lain untuk mencuci baju baru sebelum dipakai?
Professor Belsito mengatakan pakaian baru bisa jadi sarang bagi serangga dan kutu yang ditinggalkan mereka yang sebelumnya pernah menjajal pakaian tersebut.
"Saya telah melihat ada kasus kutu yang ditularkan gara-gara mencoba pakaian dan penyakti menular yang dapat ditularkan dari pakaian," ungkapnya.
Baca Juga:
Pastikan Cuci Baju Baru Sebelum Dipakai