Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan merupakan salah satu faktor pendorong penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara termasuk Indonesia.
Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake mengatakan, Indonesia dapat mengkapitalisasi negara lain karena dapat menarik investasi tak hanya untuk memproduksi barang dan jasa untuk pasar Indonesia tapi juga mengekspornya ke negara lain.
Advertisement
"MEA meningkatkan integrasi antara negara dan mendorong barang dan jasa mengalir secara bebas antar negara di ASEAN. Jadi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan peluang besar untuk menarik investasi di Tanah Air," ujar Dubes Amerika Serikat (AS) Robert O Blake dalam acara 'Free Trade and the Economic Relationship between the US and Indonesia' di Universitas Al Azhar, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Blake menerangkan, saat ini, Indonesia perlu menyesuaikan berbagai insentif yang diberikan pada para investor seperti yang disediakan negara lain. Hal itu mengingat perdagangan merupakan peluang yang sangat penting bagi Indonesia.
Menurutnya, investor bagaikan konsumen dan akan senantiasa memilih secara detil mengenai negara mana yang akan lebih menguntungkan untuk berbisnis.
"Jika Indonesia gagal memberikan pajak dan insentif yang menarik para investor, maka mereka akan lebih memilih membenamkan modal di negara tetangga lain di ASEAN," katanya.
Sejauh ini, menurut Blake, rencana infrastruktur Presiden Joko Widodo yang terbilang ambisius memang bisa membuat para investor lebih tertarik datang pada Indonesia. Sayangnya, Blake mengatakan, dalam peringkat kategori `Ease to Do Business`, Indoensia masih tertinggal di belakang Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
"Itu lantaran negara itu menggunakan insentif based approach untuk menarik investasi asing. Indonesia perlu belajar mengenai pengenaan pajak dan pemberian insentif dari negara lain agar menarik para investor," tuturnya.
Saat ini, gabungan negara-negara ASEAN menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat yang dapat dimanfaatkan Indonesia. Produk domestik bruto (PDB) seluruh negara di ASEAN bahkan bisa mencapai US$ 2,4 triliun dan basis konsumen sebanyak 626 juta jiwa.
"Kedua angka tersebut dapat meningkat secara berkelanjutan karena populasi muda dan kelas menengah yang terus meningkat," tandasnya. (Sis/Ndw)