Liputan6.com, Sidoarjo - 16 Pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar hingga kini masih tertahan di tempat penampungan pengungsi asing di Rusun Puspa Agro Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. Meski status mereka telah terdaftar di badan internasional urusan pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (27/5/2015), namun hingga kini mereka kesulitan mendapatkan negara ketiga yang bersedia menjadi tujuan akhir pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar ini.
"Pengungsi Rohingya yang ada di Puspa Agro itu jumlahnya 16 orang sekarang, jadi kita menunggu keputusan dari UNHCR yang berwenang dalam menempatkan negara ketiga," jelas Rommy Yudianto, Kabid Wasdak Imigrasi Surabaya.
Kondisi ini berbeda dengan pengungsi lainnya asal Afghanistan, Irak dan Iran. 187 Di antaranya telah diterima Australia sebagai negara tujuan pengungsian.
Di Ambon, Maluku, petugas imigrasi dan organisasi migrasi internasional menerima 92 warga negara Myanmar korban perbudakan PT Pusaka Benjina Resources yang dipindahkan dari Tual, Maluku Tenggara.
Korban perbudakan dan perdagangan manusia ini ditampung di kantor rehabilitasi sosial Dinas Sosial Provinsi Ambon. Rencananya mereka akan dideportasi kembali ke Myanmar menggunakan pesawat khusus dari pemerintah.
Sebelumnya 204 warga negara Myanmar serta puluhan warga negara Thailand dan Kamboja yang menjadi korban perbudakan usaha penangkapan ikan Pusaka Benjina Resources juga telah dideportasi melalui Bandara Pattimura, Ambon. (Dan/Ali)
Advertisement
Baca Juga