Liputan6.com, Zurich - Legenda sepak bola Portugal Luis Figo memutuskan bergabung dengan Michael Praag untuk mundur dari pemilihan presiden FIFA pada akhir bulan ini. Dengan demikian, Pangeran Ali bin Al-Hussein menjadi penantang tunggal Sepp Blatter (persiden FIFA saat ini).
Pekan lalu, Figo menyatakan tidak akan mengajukan diri sampai terbukti sepak bola tak hidup di bawah kediktatoran. Pernyataan mantan bintang Real Madrid dan Barcelona tersebut secara tak langsung menyinggung Blatter yang sudah empat periode menjadi presiden FIFA. Tak hanya itu, ia juga mengklaim suara akan diarahkan untuk satu orang.
Advertisement
Blatter pun dengan santai menanggapai penyataan Figo. "Luis Figo bebas untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan karena dia bebas. Anda bisa bertanya mengapa (saya) disebut diktator? Saya telah menerima begitu banyak gelar, tapi saya masih Presiden hingga Jumat," kata Blatter kepada Sky Sports, Selasa (26/5/2015).
"Kamu tahu saya, saya optimistis. Jadi tentu saja saya yakin (memenangkan pemlihan)."
Wakil Presiden FIFA Jim Boyce juga menepis klaim Figo dan berharap Blatter terpilih untuk kali kelima. "Saya tidak bisa mengatakan itu adalah (kediktatoran). Banyak orang telah bertanya kepada saya pertanyaan ini di pertemuan Exco. Orang-orang seperti saya dan anggota baru lainnya telah diberi tempat kami dan jika ada sesuatu yang saya ingin mengatakan, saya telah mengatakan itu," ucapnya.
"Ada empat calon presiden dan sekarang kami hanya memiliki Pangeran Ali. Saya sedikit terkejut karena saya merasa itu memberikan orang kesempatan jika mereka ingin mengubah untuk memiliki perubahan," tambah Boyce.
"Saya akan terkejut jika Sepp Blatter tidak mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam pemilihan pada hari Jumat."
Baca Juga:
Pesaing Sepp Blatter Didekati "Calo" Penjual Suara