Liputan6.com, Jakarta Sebagai anak band, Sunu boleh dibilang sudah mencicipi nikmatnya pucuk popularitas. Bersama grup musiknya, Matta Band, Sunu merasakan ketenaran yang luar biasa. Ia mengaku mulai terbawa arus pergaulan anak band yang erat dengan hal negatif.
Mulai dari pergi ke klub malam, hingga melakukan pesta yang mengarah kepada hal maksiat kerap dilakukan Sunu. Hingga akhirnya cahaya hidayah datang ke dalam hatinya.
"Kalau dicari, kebahagiaan dari popularitas, uang, pangkat atau jabatan pernah saya rasakan semua. Saya pernah popular dan punya banyak uang waktu itu. Kehidupan pun berubah, saya suka ikut party (pesta)," kata Sunu kepada Liputan6.com di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (26/5/2015).
"Anehnya, party di mana-mana, tapi saya tidak bahagia. Malah ketika benar-benar masuk dan mendalami agama ini saya dapat ketenangan batin," lanjutnya.
Berawal dari nongkrong di masjid, personel grup vokal Medina ini mendapat pencerahan. Sedikit demi sedikit Sunu mulai mencari jalan yang diridhoi Allah.
"Awalnya nongkrong di masjid, alhamdulillah lingkungan di sana banyak menyebutkan kebesaran Allah dan Rasulullah, hati saya merasa tergugah. Di situ saya merasa sadar kalau selama ini saya salah," tutur pelantun Ketahuan ini.
Advertisement
Tak hanya itu, Sunu juga langsung belajar banyak agama melalui buku-buku dan ceramah. Dengan yakin, ia melupakan Muse dan Incubus yang selama ini menginspirasi hidupnya.
"Dulu Muse dan Incubus saya idolakan banget. Mulai dari gaya pakaian hingga gaya hidupnya yang suka pesta saya ikuti. Sekarang saya mengidolakan Nabi Muhammad Saw, kalau Muse dan Incubus hanya saya jadikan referensi untuk lagu saya," pungkas Sunu. (Ras/Mer)