Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin meresmikan perluasan pabrik PT Bayer Indonesia yang berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada Rabu (27/5/2014).
Perluasan pabrik Bayer ini diapresiasi karena dinilai menunjukan komitmen ikut mengembangkan industri farmasi nasional.
Advertisement
"Semoga perluasan pabrik ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan industri farmasi nasional, memacu industri sejenis untuk melakukan inovasi dan mengembangkan teknologi produksi sehingga menghasilkan produk berkualitas," kata Menperin.
Nantinya, pabrik ini akan memproduksi multivitamin dan obat-obatan, dengan 75 persen hasil produk diekspor ke-26 negara. Sedikitnya 1.300 pekerja akan terserap saat pabrik beroperasi.
Adapun Bayer telah menggelontorkan investasi 60 juta euro untuk memperluas pabriknya ini. Nilai investasi akan kembali ditambah tahun ini sebesar 8,1 juta euro.
"Pabrik ini merupakan bagian dari Bayer Healthcare's Global 21 Manufacturing Sites yang memasok produk healthcare di pasar Indonesia," jelas Menperin.
Hingga 2014, nilai ekspor produk farmasi nasional mencapai US$ 532 juta, atau tumbuh 16,98 persen dari tahun sebelumnya sebesar US$ 455 juta.
Sayangnya, pasar dalam negeri masih dikuasai produk impor. Ini terlihat dari angka impor produk farmasi pada 2014 mencapai US$ 959 juta atau naik 6,68 persen dibandingkan 2013 yang sebesar US$ 899 juta.
"Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua terutama bahan baku obat yang 90 persen masih diimpor. Pemerintah akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dunia usaha sektor hulu maupun hilir tetap bergairah melakukan investasi di Indonesia," tandas dia. (Amd/Nrm)