Liputan6.com, Jakarta - Grup Total menyatakan telah berhasil menjual 1 juta lampu bertenaga matahari hingga Mei 2015. Penjualan lampu tersebut merupakan program Awango by Total yang memberikan akses energi terjangkau bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Chief Executive Officer (CEO) Grup Total, Patrick Pouyanné mengatakan, hampir dua juta orang tidak mendapat akses listrik. Untuk mengatasi hal tersebut, grup Total telah menjual satu juta lampu tenaga surya Awango by Total.
Advertisement
"Target ini sudah tercapai dan terlampaui. Pada akhir Mei 2015 ini, satu juta lampu tenaga surya sudah terjual. Hanya di Afrika saja," kata Patrick, di Jakarta Kamis (28/5/2015).
Awango by Total adalah model bisnis sosial dan akan didistribusikan ke lebih dari 30 negara, pada akhir 2015 ini. Didesain untuk kebutuhan rumah tangga yang tidak memiliki akses listrik. Lampu tenaga surya ini menghasilkan suplai energi yang dapat diandalkan, bersih, dan terjangkau.
Lampu-lampu ini juga bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai telepon genggam. Lampu-lampu ini berfungsi menggantikan lilin yang kurang efektif dan lebih mahal, baterai sekali pakai, serta kerosin.
Patrick mengatakan, grup Total mencoba tetap mengembangkan program Awango by Total dan menargetkan penjualan lima juta lampu di Afrika pada 2020. Program ini diharapkan dapat menjangkau 25 juta orang. "Total berniat menyediakan energi yang bersih, aman dan terjangkau untuk sebanyak mungkin orang," kata Patrick.
Untuk diketahui, melalui Awango by Total, perusahaan minyak asal Prancis ini telah mengembangkan sebuah bisnis sosial yaitu perusahaan yang mempunyai misi sosial namun dijalankan dengan prinsip-prinsip bisnis pada umumnya yang berorientasi pasar. Tujuannya adalah memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan kepada masyarakat mendukung kegiatan ekonomi dan membangun usaha berkelanjutan.
Indonesia merupakan satu dari tiga negara (bersama Kamerun dan Kenya) yang dijadikan proyek percontohan usaha ini, ketika program Access to Solar diluncurkan pada 2010, dan sekarang sudah berkembang di 17 negara. (Pew/Ahm)