Liputan6.com, Yogyakarta - Ahmad Syafii Maarif, Ketua Tim 9 bentukan Presiden Jokowi untuk menengahi polemik KPK dan Polri meminta kepada masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada 9 anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) bekerja. Masyarakat diminta untuk berpikir positif mengenai anggota Pansel KPK yang semuanya perempuan.
"Saya tidak ada yang kenal, ini benar-benar kejutan dari Jokowi, tidak terduga sama sekali. Tapi kita harus berikan kesempatan bekerja kepada Srikandi 9," kata Syafii usai menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan di Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis (28/5/2015).
Pria yang akrab disapa Buya ini menyebut, tugas sebagai Pansel KPK bukanlah kerja yang mudah. Pansel harus mencari komisioner KPK yang tepat, berintegritas, dan berani.
"Saya berharap KPK akan menggeliat kembali, nanti komisioner tidak hanya orang yang tepat, berintegritas dan berani tapi juga petarung sejati. Bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk kepentingan besar bangsa ini," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
Buya meyakini, Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk memberantas korupsi. Sosok yang memiliki integritas dan jiwa petarung ini pun banyak tersebar di Indonesia.
"Saya yakin kita punya banyak potensi itu baik muda ataupun tua," pungkas Syafii Maarif.
Pansel KPK sudah mulai bekerja menyiapkan segala kebutuhan untuk memilih kandidat-kandidat terbaik.
Juru bicara Pansel KPK Betty S Alisjahbana mengatakan, selain membuka pendaftaran secara terbuka, pansel juga tengah menyusun nama-nama yang dianggap layak untuk memimpin KPK.
"Biasanya yang bagus-bagus nggak mau daftar. Mereka maunya dilamar," kata Betty saat diskusi di kawasan Senopati, Jakarta Selatan pada Rabu 27 Mei 2015. (Mvi/Sss)
Advertisement