Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Komunikasi dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Leo Nababan mencium indikasi kesepakatan bersama antara kubu Agung Laksono dengan Aburizal Bakrie alias Ical gagal dilaksanakan.
Sebab kedua kubu belum sepakat menentukan siapa yang berhak menandatangani mandat ke KPU terkait pelaksanaan Pilkada serentak itu.
Dia menyatakan, yang berhak menandatangani pendaftaran Pilkada di KPU adalah pengurus Golkar hasil Munas Ancol. Hal ini berdasarkan keputusan SK Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Ini pasti sulit kalau mereka tidak terima yang berhak menandatangani (mandat ke KPU) adalah Agung Laksono dan Zainuddin Amali. Kalau tidak bisa diterima Ical, saya pastikan kesepakatan usulan bersama itu tidak akan terjadi," ucap Leo di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (28/5/2015).
Leo menilai yang berhak menandatangani mandat ke KPU adalah pihaknya. Itu merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar. Syarat tersebut telah disepakati pada rapat pleno pada Rabu 27 Mei 2015.
Bahkan, Menkumham Yasonna H Laoly menyatakan bahwa SK yang diberikan kepada kepengurusan hasil Munas Ancol tetap berlaku meski sempat digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Menkumham telah memberi statemen di kantornya, bahwa SK tetap berlaku dan itu yang benar. Dan sudah memasukkan memory banding. Artinya banding pada putusan PTUN." jelas Leo.
"Pranata hukum kita, begitu kami mengajukan banding maka putusan PTUN kembali pada aslinya. Artinya kembali pada SK yang berlaku."
Terkait hal ini, Leo mengaku pihaknya sudah menawarkan ke kubu Ical. Pihaknya juga membuka pintu kepada kader-kader di daerah untuk mendaftarkan pencalonannya pada Pilkada serentak dengan surat yang ditandatangani Agung Laksono dan Zainuddin Amali.
"Kami sudah tawarkan ke kubu seberang, tapi kan Idrus Marham melalui media mengatakan kembali ke Munas Riau. Padahal Munas Riau sudah dimatikan di Bali dan Ancol. Ini sulit. Kasihan kader di daerah yang mau maju di Pilkada," papar dia.
Kendati begitu, Leo tetap optimistis Golkar tidak akan didiskualifikasi dari keikutsertaan dalam Pilkada. Ia yakin bahwa yang menjadi dasar adalah SK Kemenkumham yang diberikan kepada kepengurusan Partai Golkar Hasil Munas Ancol. (Ali)
Kubu Agung Prediksi Kesepakatan Bersama 2 Kubu Golkar Gagal
"Saya pastikan kesepakatan usulan bersama itu tidak akan terjadi."
diperbarui 29 Mei 2015, 02:01 WIBKetua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan, memberi keterangan pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (5/5/2015). Leo mempertanyakan rencana DPR merevisi Undang-Undang Parpol dan Undang-Undang Pilkada. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Dusun Kedungglatik Resmi Ditenggelamkan Untuk Proyek Strategis Nasional
Link Live Streaming Liga Inggris Chelsea vs Fulham, Sebentar Lagi Disiarkan Vidio
Hasil Liga Inggris Manchester City vs Everton: Erling Haaland Gagal Penalti, Tidak Ada Kado Natal di Etihad Stadium
Studi: Anak Anjing Akan Sangat Menggemaskan pada Usia 6-8 Minggu
VIDEO: Lalu Lintas Padat Kendaraan Mencapai 1 KM di Jalan Magelang KM 11
Retrospeksi 2024: Indra Jegel Memang Agak Laen, Rangkul 13 Jutaan Penonton Hanya dengan 2 Film
All I Want for Christmas Is You Tetap Populer, Berapa Banyak Uang yang Diraup Mariah Carey dari Lagu Itu?
Tahap-Tahap Melakukan Wirausaha Makanan Asli Khas Daerah Adalah? Simak Panduan Lengkap Memulai Usaha Kuliner
Pernyataan Lengkap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Usai Jadi Tersangka KPK
Tahanan Meninggal Dunia, Kapolrestabes Medan: Secara Komprehensif Saya Lihat Dulu
Link Live Streaming Liga Inggris Wolverhampton vs Manchester United 27 Desember 2024 di Vidio
VIDEO: Viral Turis Diprotes Tak Mau Gantian Berfoto di Pantai Kelingking Bali