Liputan6.com, Jakarta Tak cuma suami yang merasa sedih kala dirinya mengalami disfungsi ereksi. Para istri pun akan merasakan kehidupannya akan jadi tidak menyenangkan karena biasanya suami cenderung lebih mudah marah dalam kondisi tersebut. Namun para istri jangan berdiam diri psikolog seksual Zoya Amirin menyatakan dukungan istri sangat penting dalam kondisi seperti ini.
"Mengalami hal seperti ini, yang paling ideal dilakukan adalah komunikasi yang asertif," tutur Zoya dalam acara Pfizer Press Circle di Hotel Morissey beberapa saat lalu.
Advertisement
Dalam buku yang ditulis psikolog Fensterheim dan Baer, perilaku asertif ditunjukkan dengan karakteristik merasa bebas untuk menampilkan dirinya, dapat berkomunikasi dengan baik secara terbuka, langsung, jujur, dan tepat, memiliki orientasi aktif dalam kehidupan untuk mencapai apa yang diinginkan.
Misalnya ungkapkan begini pada suami: 'mas saya ini akan lebih bahagia kalau bisa membantu mas menyelesaikan masalah ini sama-sama. saya bisa temani ke dokter atau cerita saja masalah ini'.
Dengan mengatakan bahwa kebahagiaan istri adalah bisa membantu suami menyelasaikan masalah, ia akan terbuka bercerita. "Karena pada dasarnya semua laki-laki ining menyenangkan istri," terang Zoya.
Bukan malah sambil marah-marah atau menekannya yang malah membuatnya diam seribu kata. Berikan waktu juga pada suami untuk bersedih atas hal tidak menyenangkan ini.
Psikolog yang juga tergabung dalam Asosiasi Seksologi Indonesia ini menekankan komunikasi suami kepada istri atas permasalah ini belum tentu jadi solusi akan masalah disfungsi ereksi, namun lewat obrolan ini bisa ditemukan cara mengatasinya. Misalnya pergi ke dokter.
Baca Juga: