Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai masih berpeluang maju dalam pilkada 2017 meski berseteru dengan anggota dewan. Perseteruan itu akan menjadi kendala bagi Ahok lantaran pada Pilkada mendatang penentu kemenangan berada di tangan anggota dewan.
Namun Ahok dinilai tidak perlu khawatir dengan kondisi ini. Dia tetap bisa maju pada Pilkada 2017 dengan restu dari para ketua partai.
"Buat Ahok untuk pilkada besok, yang ditakut bukan tidak dapat restu dari anggota dewan. Yang penting bagi Ahok, pimpinan pusat partai bisa dipegang," ujar kata Direktur Center fot Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, melalui sambungan telepon, Jumat (29/5/2015).
Dengan mendapat restu dari pimpinan itu, lanjut dia, anggota DPRD secara otomatis akan memberikan dukungan.
Ahok memang menemui kesulitan jika menempuh jalur independen saat pencalonan nanti. Aturan KPU menyebut calon harus mengumpulkan dukungan minimal 7,5% dari jumlah penduduk.
Tantangan itu akan semakin besar saat anggota DPRD benar-benar menjalankan fungsinya dengan baik. Tentu dengan tidak lagi bermain-main dengan anggaran.
"Tentunya sangat berpengaruh buat Ahok nantinya. Asalkan saja, DPRD tidak main proyek APBD, dan betul-betul melakukan pengawasan atas kinerja Ahok selaku Gubernur," imbuh dia.
Dampak dari perseteruan panjang ini tentu bisa terus berkepanjangan hingga pilkada mendatang. Hanya saja, semua akan kandas kalau Ahok bisa mengantongi restu dari para pimpinan partai.
"Ahok itu tidak akan bisa berdamai dengan anggota dewan. Sementara, sebagian anggota dewan juga tidak mau bersama dengan Ahok. Ini semua gara-gara konflik kemarin antara Ahok dengan dewan, yang akhirnya dimenangkan oleh Ahok," pungkas Ucok. (Ali)
Advertisement