Liputan6.com, Jakarta- FIFA tengah dalam sorotan tajam dipenghujung Mei 2015. Jelang pemilihan presiden, beberapa petinggi Federasi Sepakbola Dunia itu diciduk oleh biro investigasi federasl Amerika Serikat (FBI).
Total ada 14 orang yang ditangkap FBI di Hotel Baur au Lac, Zurich, Swiss, Rabu lalu. Diantara yang dicokok ada sosok penting seperti wakil Presiden FIFA Jeffrey Webb, Jack Warner, Eduardo Li, Julio Rocha, Costas Takkas, Eugenio Figueredo, Rafael Esquivel, Jose Maria Marin, dan Nicolas Leoz.
Mereka ditangkap FBI dengan tuduhan melakukan pencucian uang, pemerasan, suap dan penipuan.
Kasus ini hampir membuat Sepp Blatter gagal mempertahankan posisinya sebagai presiden FIFA. Dia kabarnya juga jadi incaran FBI. Namun pria Swiss itu semalam ternyata berhasil terpilih untuk kali kelima sebagai orang nomor satu di FIFA.
Walau kembali menang, Blatter belum dapat tidur nyenyak. Dugaan kasus suap penentuan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 di Rusia dan Qatar mulai diselidiki.
Bila nantinya FIFA dinyatakan terbukti menerima suap sehingga Rusia dan Qatar terpilih, dosa mereka akan semakin besar. Menurut laporan Washington Post, ada banyak orang yang menderita sebagai akibat tidak langsung dari keputusan FIFA memilih Qatar yang penuh aroma korupsi itu.
Contoh paling jelas adalah banyaknya pekerja yang tewas saat sedang membangun proyek untuk Piala Dunia 2022. Tingkat kematian buruh migran di Qatar sejak mereka resmi ditunjuk menggelar PD 2022 pada tahun 2010 melonjak.
Investigasi yang dilakukan Guardian tahun lalu mengungkapkan ada satu buruh migran asal Nepal yang sekarat setiap dua hari. Qatar selama ini dikenal sebagai negara dengan banyaknya masalah keselamatan pekerja.
Total pekerja dari Nepal, India dan Bangladesh yang tewas di Qatar dari tahun 2012 hingga 2013 mencapai 964 orang. Memang sulit mengetahui secara rinci berapa dari 964 orang tersebut yang wafat akibat mengerjakan proyek Piala Dunia.
Yang jelas di Qatar saat ini sedang ada proyek besar-besaran mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Mereka membangun stadion-stadion futuristik. International Trade Union Confederation memperkirakan hingga kini ada 1.200 orang tewas. Hingga 2022, diperkirakan korban bakal menyentuh angka 4.000.
Total kematian pekerja yang mengerjakan proyek Piala Dunia 2022 sangat besar bila dibanding dengan turnamen olahraga besar lain yang digelar dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh, Olimpiade 2012 di London hanya menewaskan satu pekerja. Olimpiade Beijing enam orang.
Advertisement