Liputan6.com, Kementrian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang diwakili Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewabroto mengadakan kunjungan kerja ke pengelola Liga Spanyol (LFP).
Dalam kunjungan itu, Kemenpora mendapat pelajaran berharga terutama dalam penyelenggaran liga profesional. Salah satu fokus utama adalah, terkait pengaturan skor di Spanyol. Hukuman berat untuk menimbulkan efek jera, menurut Kemenpora, menjadi senjata utama untuk menekan praktik curang tersebut.
Advertisement
"Aturan hukum yang sangat ketat ini menyebabkan praktek pengaturan skor di LFP sangat jarang, terlebih dengan sanksi dari UEFA bila terbukti terlibat," tulis Kemenpora dalam pernyataan resminya.
Khusus hak siar, LFP melarang monopoli. Penunjukan pemegang lisensi televisi pemegang La Liga dilakukan secara open bidding dan transparan. Bila melanggar stasiun televisi bersangkutan bisa diseret ke depan hukum.
Searah dengan kemajuan teknologi informasi, LFP sejak 5 tahun lalu telah menuntut pada seluruh klub anggotanya untuk menggubakan media monitoring yang secara digital tidak hanya memonitor kualitas sistem pelatihan masing-masing klub.
"Tetapi juga memantau kejanggalan gerak gerik pemain dan wasit terhadap kemungkinan dugaan pengaturan skor," lanjut pernyataan tertulis Menpora.