Citizen6, Jakarta Gosip, baik positif ataupun negatif nampaknya lekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari. Akan sangat sulit sekali untuk menghindari gosip yang telah menjadi bentuk komunikasi untuk bersosialisasi dan bertukar informasi. Tentu informasi yang dipertukarkan bisa jadi benar ataupun baru sekedar isu, boleh hal-hal baik tetapi seringkali juga hal-hal buruk.
Berdasarkan penelitian berjudul The Visual Impact of Gossip, gosip memberi pengaruh besar pada bagaimana kita bersosialisasi dan memandang dunia ini. Gosip juga bisa memberi semacam petunjuk siapa yang bisa kita jadikan 'sekutu' dan siapa yang sebaiknya kita hindari untuk kontak langsung. Karena gosip memberi kita informasi mengenai karakter seseorang tanpa harus secara langsung berinteraksi dengan orang tersebut.
Advertisement
Penelitian yang dipublikasikan di Science Magazines pada 19 Mei 2011, 4 tahun lalu itu mencoba memberi gambaran bagaimana gosip mempengaruhi cara pandang kita terkait hal-hal negatif, positif atau netral lewat pemrosesan visual. Hasil dari penelitian tersebut mengatakan bahwa pada saat kita menerima gosip negatif kita akan menghabiskan waktu lebih lama untuk mempelajari, lebih banyak mencari tahu, dan melekat lebih lama mengenai hal-hal negatif tersebut.
Hal-hal negatif lebih lama menghantui pikiran kita daripada hal-hal positif, begitu pula dengan gosip-gosip yang buruk dan jahat. Gosip semacam itu mendorong kita tanpa sadar untuk semakin menikmati sajian gosip di televisi atau emngklik lebih banyak mengenai informasi gosip buruk tersebut. Lalu semakin kita fokus pada keburukan orang lain, semakin kita sulit menyadari keburukan kita sendiri.