Liputan6.com, New York - Sejumlah perusahaan kelas internasional yang menjadi sponsor asosiasi sepakbola dunia, FIFA, mulai ketar-ketir mengetahui skandal korupsi dan penyuapan yang merebak usai penangkapan tujuh petinggi FIFA. Beberapa bank juga disebut terlibat dalam penyidikan skandal korupsi yang dilakukan para petinggi FIFA.
Melansir laman CNBC, Senin (1/6/2015), Departemen Keadilan AS mengklaim sejumlah peredaran uang antara perusahaan pemasaran iklan olahraga dan cabang petinggi FIFA regional terjadi di Amerika Serikat.
Advertisement
Dalam gugatan tersebut, Departemen Keadilan AS menyebut beberapa nama bank yang diduga dimanfaatkan sebagai jalur perpindahan uang antara berbagai pihak yang terlibat.
Meski begitu tujuh bank dalam dokumen tersebut tidak dinyatakan sebagai tersangka. Citibank, JPMorgan Chase, HSBC, UBS, Bank of America, Espirito Santo Bank dan Julius Baer merupakan ketujuh bank yang tertera dalam dokumen gugatan skandal korupsi FIFA.
Juru Bicara Citi mengatakan, pihaknya memang telah bekerjasama dengan Departemen Keadilan AS selama proses investigasi berlangsung. Sebaliknya, JPMorgan dan HSBC menolak untuk berkomentar.
Pihak FIFA menyatakan mendukung dua proses investigasi yang tengah berlansung meski kini berada di waktu yang sangat sulit. Pemilihan presiden FIFa masih akan berlangsung sesuai jadwal pekan ini meskipun skandal tersebut masih ditangani pihak berwajib.
"Penting bagi FIFA untuk membangun kembali kepercayaan di lembaga kami," kata Presiden FIFA Sepp Blatter yang tidak ikut terseret dalam kasus tersebut.
Para sponsor besar FIFA juga sudah mulai tak nyaman dengan skandal yang melilit organisasi sepakbola dunia tersebut. Pasalnya, sebagian sponsor telah menggulirkan dana dalam jumlah sangat besar. (Sis/Ndw)