DPR Minta Pengganti Panglima TNI Moeldoko Paham Maritim

Penguatan sektor maritim merupakan fokus tantangan keamanan Indonesia ke depan. Lantaran, sektor ini sangat rentan disusupi kekuatan asing.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 01 Jun 2015, 16:29 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Liputan6.com, Jakarta - Masa jabatan Panglima TNI Jenderal Moeldoko segera berakhir. Dia memasuki masa pensiun pada Juli 2015. Presiden Jokowi sudah harus mengajukan nama calon panglima TNI yang baru ke DPR pada Juni 2015.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, calon Panglima TNI pengganti Moeldoko harus sosok yang kompeten dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan.

"Panglima TNI ke depan harus bisa menjawab tantangan-tantangan zaman," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/6/2015).

Politisi Partai Gerindra ini melanjutkan, penguatan sektor maritim merupakan fokus tantangan keamanan Indonesia ke depan. Lantaran, sektor ini sangat rentan disusupi kekuatan asing.

"Sektor maritim sangat perlu dan harus kuat. Karena pengamanan laut kita itu yang paling rentan diintervensi kekuatan luar," sambung dia.

Lalu apakah ini indikasi harus seorang KSAL yang menjadi Panglima TNI? "Itu sesuai kebutuhan. Kita butuhnya apa," tandas Fadli Zon.

Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya yang bermitra dengan TNI hanya bisa menunggu keputusan Presiden Joko Widodo soal pengganti Moeldoko.

"Hak preogarif presiden. Presiden punya pertimbangan sendiri. Komisi I hanya bisa memberikan persetujuan sesuai UU TNI," ucap Muzani.

Senada dengan Fadli Zon, Muzani juga berharap Panglima TNI pengganti Moeldoko bisa membawa membawa militer Indonesia semakin kuat‎ dan bisa memberikan kesejahteraan terhadap semua prajuritnya.

"Membangun TNI yang kuat. (Ada) 3 Hal, (yaitu) Modernitas Alutsista, frekuensi latihan rutin, serta memberikan kesejahteraan prajurit dan keluarga," tandas Muzani. (Ali/Mvi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya