Liputan6.com, Jakarta Artis kawakan Neno Warisman (51) berbagi pengalamannya, di Perth, Australia, tentang menjadi orang tua bagi tiga buah hatinya yang menjadi anak-anak saleh dan membanggakan orangtua.
Perempuan bernama asli Titi Widoretno Warisman itu menjelaskan bahwa saat ini banyak anak Indonesia yang terpapar penyakit keduniaan dan merasa lebih asing dengan orang tuanya.
Advertisement
Kepada publik yang tergabung di CIMSA (Asosiasi Keluarga Muslim Universitas Curtin), ia menceritakan tiga anak, "Anak pertama saya usianya 21 tahun dan sedang kuliah di Universitas Indonesia. Anak kedua anak perempuan dan berkuliah disain di ITB. Yang paling kecil di IPB."
Ketika mereka kecil, Neno dan suami baru mengizinkan anak menonton televisi ketika mereka berusia 7 tahun, dan itu pun hanya untuk satu jam seminggu.
"Ketika mendidik anak-anak, kita harus menanamkan seperangkat nilai dengan kemampuan hidup, kebisaan bermain piano, dan beraneka stimulan," kata dia belum lama ini.
"Gambar kecil karya anak kita, pajanglah di rumah tanda kita menghargai bakat anak kita. Kelak ketika dia dewasa dan melihat karyanya dipanjang di rumah, ia akan merasa orang tuanya menghargai setiap pencapaian anak meskipun hanya kecil," kata dia.
Artis yang juga sangat religius ini menceritakan bahwa setiap hari dia masih menyempatkan waktu untuk berdoa bersama anak-anaknya.
Ia menyarankan agar para orang tua tidak merampas hak-hak anak sejak kecil, paling awal adalah hak anak terhadap ASI.
"Kuncinya adalah 'maafkan anakmu'. Jangan keras, nanti anak akan lari ke HP-nya, ke teman-temannya bukan kepada orang tua," katanya seperti dikutip Antara, Senin (1/6/2015).
Pada tujuh tahun pertama anak, didik dia seperti raja. "Jangan marah, jangan menghardik," kata istri Widiono Doni Wiratmoko itu.
Tujuh tahun kedua, orang tua harus mendidik anak sebagai asisten, ajarkan mereka berbagai kemampuan hidup ("skills") seperti berdagang. Dan tujuh tahun ketiga, perlakukan anak sebagai duta orang tua.