Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai menghadapi berbagai konstelasi politik jelang Pilkada 2017. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan mengajukan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah sebagai wakil Ahok dalam pilkada.
Mengetahui itu, Ahok hanya tersenyum. Dia melihat saran itu wajar karena PKB terutama almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selalu mendukungnya.
"Mantap dong kalau gitu. Bagus dong. PKB kan Partai Basuki," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (1/6/2015).
Sementara Saefullah enggan mengomentari soal pencalonan namanya. Dia menilai, Pilkada 2017 masih jauh dan dia ingin menyelesaikan pekerjaannya sebagai Sekda.
"No comment, no comment. Masih kerja ini 2015 belum beres, 2016 belum beres, ngapain ngomongin 2017. Saya kerja dulu. Nggak ada jawaban iya, nggak ada jawaban tidak," kata mantan Walikota Jakarta Pusat itu.
Ketua DPW PKB DKI Hasbiallah Ilyas mengatakan, Saefullah cocok menjadi calon wakil gubernur DKI mendampingi Ahok. Gabungan keduanya akan menjadi pasangan yang sangat moncer dalam Pilkada DKI 2017.
"2 Orang yang mempunyai kriteria sangat bagus, yakni Ahok dengan Saefullah. Itu duet maut," kata Hasbiallah di Jakarta, Senin (1/6/2015).
Hasbiallah menilai, Saefullah memiliki pengalaman sangat baik terutama dalam hal tatanan birokrasi. Sampai akhirnya bisa menjadi sekretaris daerah.
"Dan Gubernur memang harus didampingi oleh orang yang ahli di bidang birokrasi," tambah dia.
Meski punya penilaian khusus terhadap Saefullah, Hasbiallah mengatakan, ini masih pendapat pribadi. Sedangkan PKB masih menunggu kemungkinan adanya perubahan aturan terkait calon gubernur dan wakil gubernur. (Ali/Mvi)
Advertisement