Dijuluki Teroris, Peppi Piona Stres Berat

"Ibu saya hampir pingsan dan syok. Beliau stroke ringan. Psikologis saya sempat stres kayak orang linglung," ujar Peppi Piona.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 01 Jun 2015, 17:10 WIB
Peppi Piona (liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Lantaran kesalahan pemberitaan yang dilakukan Metro TV atas dirinya, sutradara Peppi Piona mengaku stres berat. Putra sutradara kondang, almarhum Nasri Cheppy ini tertekan selama empat tahun terakhir. Pasalnya, Peppi dijuluki teroris oleh orang-orang di sekitarnya.

Sekedar mengingatkan, Metro TV pernah menayangkan berita tentang Peppi yang disebut sebagai pelaku bom buku di Gereja Christ Cathedral, Summarecon Serpong pada 2011. Padahal seharusnya pelaku tersebut adalah Peppi Fernando.

Peppi Piona (liputan6.com/Faisal R Syam)


"Setiap beliau mau kerja, selalu ditanya terus mengenai bom buku. Beliau disebut-sebut di kalangannya sebagai Peppi Teroris. Makanya beliau kehilangan pekerjaan, tertekan dan berdampak pada hubungannya dengan sang istri hingga bercerai," kata kuasa hukum Peppi Piona, Minola Sebayang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (1/6/2015).

Yang paling disesalkan Peppi Piona adalah menurunnya kondisi kesehatan sang ibunda akibat pemberitaan yang dilakukan Metro TV. Katanya, begitu mendengar kabar teroris buku, ibunda langsung mengalami stroke ringan.

Peppi Piona (liputan6.com/Faisal R Syam)


"Ibu saya hampir pingsan dan syok. Beliau stroke ringan. Psikologis saya sempat stres kayak orang linglung, takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan," ungkap Peppi Piona.

Oleh karena itu, dirinya meminta pertanggungjawaban secara konkrit dari Metro TV. "Saya merasa sangat dirugikan. Karena setiap ingin bekerja, selalu ditanya produser apakah kasusnya sudah selesai atau belum. Selama empat tahun ini saya tidak kerja sebagai sutradara, bulan lalu cerai karena masalah finansial ini," tandas Peppi Piona. (Ras/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya